Rusia bakal tetap menjadi anggota dari Organisasi Negara Penghasil Minyak Dunia (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC). Keanggotaan Rusia bakal tetap diberikan meskipun banyak negara menghindari minyak dari Rusia imbas langkah invasi ke Ukraina.
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Arab Emirat (UAE) Suhail Al Mazrouei. Dia mengatakan tidak ada negara lain yang dapat menandingi produksi energi Rusia. Suhail berpendapat politik tidak boleh mengalihkan perhatian dari upaya OPEC untuk mengelola pasar energi dunia.
"Selalu, Rusia akan menjadi bagian dari kelompok itu dan kita perlu menghormati mereka. Bila mau bicara soal OPEC+, ketika mereka ingin berbicara kepada kami, maka harus juga berbicara kepada Rusia," kata Suhail dalam Forum Energi Global tahunan keenam Dewan Atlantik di Dubai.
AS, Eropa, dan Jepang telah meminta negara-negara penghasil minyak untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi rekor harga tertinggi di tengah perang di Ukraina dan kekurangan pasokan yang sedang berlangsung. Suhail mengatakan hanya minyak Rusia yang mampu berbuat banyak untuk mengatasi rekor harga tertinggi.
Komentar Suhail muncul ketika negara-negara Barat mengungkapkan keprihatinannya soal impor energi Rusia secara tidak langsung menambah pendapatan minyak dan gas pada anggaran perang Presiden Vladimir Putin.
"Siapa yang bisa menggantikan Rusia hari ini? Saya tidak bisa memikirkan negara yang dalam satu tahun, dua, tiga, empat atau bahkan 10 tahun dapat menggantikan 10 juta barel. Itu tidak realistis," kata Suhail.
Lihat juga video 'Delegasi Rusia-Ukraina Bertemu di Turki, Ini Harapan Erdogan':
Bersambung ke halaman selanjutnya.