Geger Solar Langka, Pertamina Buka Suara

Geger Solar Langka, Pertamina Buka Suara

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 30 Mar 2022 06:00 WIB
Supir truk antre saat membeli bahan bakar solar besubsidi di salah satu SPBU di Lebak, Banten, Selasa (29/3/2022). Antrean yang didominasi truk tersebut terjadi akibat langkanya bahan bakar solar bersubsidi di sejumlah SPBU di provinsi Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/foc.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, isu kelangkaan solar mesti dilihat dari dua sisi yakni pasokan (supply) dan permintaan (demand). Dari sisi pasokan, terang Nicke, kuota solar tahun ini lebih rendah dibanding realisasi tahun sebelumnya.

"Dari supply side kuota 2022 lebih rendah 4,5% dibanding realisasi 2021 jadi sisi supply side memang lebih rendah," katanya dalam rapat dengar pendapat Komisi VII.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, dari sisi permintaan mengalami peningkatan. Hal itu salah satunya didorong oleh pertumbuhan ekonomi.

"Demand side ada faktor pertumbuhan ekonomi, harga komoditas meningkat, ada kemungkinan terjadinya kecurangan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Nicke mengatakan, pihaknya memprediksi penyaluran solar subsidi ritel di akhir tahun 2022 mencapai 16 juta kiloliter (KL). Jumlah itu 14% lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan pemerintah.

"Kami memprediksi, ritel kalau dilihat kuota 2022 adalah 14 juta KL. Ini kita prediksi kalau dengan realiasi seperti ini di akhir tahun ini akan meningkat 14% menjadi 16 juta KL," katanya.


(acd/das)

Hide Ads