Setu Putra juga mengaku setuju, dia mengatakan makin lama teknologi kendaraan makin canggih dan butuh BBM yang lebih bersih. Dengan menjadikan BBM Pertalite JBKP akan lebih banyak masyarakat menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan.
"Makin lama teknologi mesin kendaraan makin canggih. butuh BBM yang lebih bersih dan kualitasnya lebih baik," ungkap Setu Putra.
Kemudian, Danang Tri Setyawan mengaku setuju bila Pertalite jadi JBKP, pasalnya Premium saat ini sudah tidak lagi bisa ditemui. Di sisi lain, menurutnya sudah banyak masyarakat pengguna Pertalite saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setuju, toh jg sudah hampir gak ketemu premium di spbu2 disekitarku dan sy lihat sudah jamak masyarakat menggunakan pertalite, bahkan pertamax malahan," ungkap Danang Tri Setyawan.
Tapi, ada juga yang tidak setuju bila Pertalite jadi BBM penugasan menggantikan Premium. Menurut pembaca bernama Arzeta, ekonomi saat ini masih sulit. Bila Pertalite jadi BBM penugasan dan Premium dihapus maka akan ada kenaikan harga.
"Ekonomi masih sulit karena kenaikan harga sembako serta masa pandemi blm berakhir, kasihan rakyat kebanyakan krn kenaikan harga BBM akan mentrigger kenaikan harga secara umum. Tunggu momentum yang tepat," ungkap Arzeta.
Trisno Nanti juga tak setuju Pertalite jadi BBM penugasan dan Premium dihapus. Menurutnya, Premium masih banyak dibutuhkan masyarakat. Mulai dari digunakan sebagai bensin motor jadul hingga alat pertanian.
"Pada dasarnya, masyarakat masih sangat memerlukan premium. Masih banyak motor jadul yg di pakai masyarakat, masih banyak alat pertanian, alat alat UMKM yg lebih membutuhkan bahan bakar premium daripada pertalite," tulis Trisno Nanti.
Simak Video "Video: Sejoli Ini Modif Tangki Sedan Jadi 100 Liter Demi Dapat BBM Subsidi"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/zlf)