Rencana Pertamina Beli Minyak dari Rusia Jadi Sorotan Media Asing

Rencana Pertamina Beli Minyak dari Rusia Jadi Sorotan Media Asing

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 01 Apr 2022 14:29 WIB
Gedung Pertamina Pusat
Foto: dok. Pertamina
Jakarta -

Rencana PT Pertamina (Persero) membeli minyak Rusia jadi sorotan media asing. Pertamina kepincut minyak Rusia karena harganya disebut akan lebih murah. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Langkah ini disoroti media asing, Reuters pada 29 Maret 2022 lalu menerbitkan artikel berjudul Indonesia's Pertamina Considers Buying Crude From Russia - CEO. Pertamina disebut Reuters sedang mempertimbangkan membeli minyak mentah untuk produksi Kilang Balongan yang baru direnovasi.

Pertamina disebut melihat adanya kesempatan untuk membeli minyak dari Rusia dengan harga yang 'baik'. Disebutkan juga langkah ini secara politis tidak akan menjadi masalah dan Pertamina akan mengatur pembayaran minyak Rusia lewat India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Pertamina disebut sedang berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Bank Indonesia mengenai rencana tersebut. Di sisi lain, Pertamina juga dilaporkan telah mendekati beberapa penjual Rusia untuk membeli minyak mentah.

Dalam artikel itu pun Reuters mengungkit soal Indonesia yang saat ini menjadi Presidensi G20. Disebutkan juga Indonesia telah mengambil sikap netral di tengah konflik Rusia-Ukraina yang dinilai telah memicu krisis kemanusiaan dan geopolitik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

ADVERTISEMENT

Dua hari berselang, nama Pertamina kembali disinggung Reuters dalam artikel mengenai daftar perusahaan yang menjadi pembeli minyak Rusia. Hal itu tercantum dalam artikel berjudul Factbox: Who is Still Buying Russian Crude Oil yang diterbitkan 31 Maret 2022.

Dalam artikel itu Pertamina disejajarkan dengan beberapa perusahaan minyak dan gas dari seluruh belahan dunia yang masih membeli minyak Rusia. Mulai dari beberapa negara Eropa hingga Asia.

Pertamina disandingkan dengan perusahaan Jerman hingga Italia. Cek halaman berikutnya.

Dalam artikel itu, Pertamina disebut sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia untuk kebutuhan pada kilang yang baru direnovasi.

Nama Pertamina disandingkan dengan Neftochim Burgas asal Bulgaria, Miro dari Jerman, PCK Schwedt dari Jerman, Leuna dari Jerman, Hellenic Petroleum dari Yunani, ISAB dari Italia, MOL dari Hungaria, Zeeland dari Belanda, Petroleum Hindustan dari India, Indian Oil Corp dari India, dan Energi Nayara dari India.

Daftar serupa juga diterbitkan oleh Al-Jazeera dalam artikel berjudul List Of Companies Still Buying Russian Crude Oil pada 29 Maret 2022.

Dalam catatan detikcom, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati blak-blakan BUMN yang dipimpinnya akan membeli minyak Rusia. Hal ini dilakukan setelah perbaikan atau revamping kilang di Balongan, Indramayu, Jawa Barat selesai.

"Dengan revamping ini maka Balongan lebih terbuka lebih fleksibel menggunakan crude apapun. Di tengah situasi geopolitik, kita melihat ada opportunity untuk membeli dari Rusia dengan harga yang baik Pak Taufik sudah approach," dalam Rapat Pendapat dengan Komisi VI DPR Senin (28/3/2022).

Nicke mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak dari Kementerian Luar Negeri hingga Bank Indonesia.

Dia meyakini hal ini pihaknya tak melanggar aturan. Nicke juga menyinggung nantinya soal pembayaran minyak yang dibeli Pertamina akan dilakukan melalui India.

"Kami sudah koordinasi dengan Deplu. Kami sudah koordinasi dengan BI (Bank Indonesia) untuk masalah ini karena isu politis. Nggak masalah sepanjang perusahaan yang kita deal, nggak kena sanksi. Untuk pembayaran mungkin nanti melalui India. Kita koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," papar Nicke.

Nicke mengklaim transaksi yang dilakukan akan berupa bussiness to bussiness, jadi tidak lagi melihat aspek politis.

"Secara politis nggak, ini secara bussiness to bussiness, sepanjang perusahaan yang kita beli minyaknya nggak kena sanksi," kata Nicke.


Hide Ads