Harga minyak dunia turun pada Senin (11/4/2022) imbas lockdown di China yang memicu kekhawatiran terhadap permintaan 'emas hitam'. Minyak mentah Brent sebagai patokan harga internasional turun di bawah US$ 100.
Minyak mentah Brent turun 4,2% atau US$ 4,31, diperdagangkan pada US$ 98,47 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate sebagai patokan minyak AS juga turun, yaitu sebesar US$ 4,44, atau 4,5%, diperdagangkan pada US$ 93,82 per barel.
"Penyebaran COVID di China adalah item paling bearish yang mempengaruhi pasar," kata Andy Lipow, presiden di Lipow Oil Associates, dikutip dari CNBC, Senin (11/4/2022).
"Jika (COVID) menyebar ke seluruh China yang mengakibatkan sejumlah besar lockdown, dampaknya pada pasar minyak bisa sangat besar," sambungnya.
China adalah importir minyak terbesar di dunia, dan menurut Lipow, wilayah Shanghai mengkonsumsi sekitar 4% dari minyak mentah Negeri Tirai Bambu.
Potensi terpukulnya permintaan terhadap minyak muncul karena sisi penawaran telah menjadi yang terdepan dan utama mengingat peran Rusia sebagai produsen dan eksportir minyak dan gas utama.
Pekan lalu Badan Energi Internasional mengumumkan bahwa negara-negara anggotanya akan melepaskan 120 juta barel dari cadangan darurat, di mana 60 juta barel akan berasal dari AS. Pengumuman tersebut menyusul pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang mengatakan akan melepaskan 180 juta barel dari Cadangan Minyak Strategis dalam waktu dekat sebagai upaya menekan kenaikan harga.
Perusahaan Wall Street dengan cepat menunjukkan bahwa memanfaatkan stok minyak darurat akan mengurangi lonjakan harga dalam waktu dekat, tetapi tidak mengatasi masalah mendasar di pasar.
"Beberapa keketatan pasar yang disebabkan oleh sanksi sendiri dari pembeli minyak mentah Rusia -baik karena takut akan sanksi di masa depan atau karena alasan reputasi- akan mereda," tulis UBS sehubungan dengan rilis darurat.
"Tetapi itu tidak akan memperbaiki ketidakseimbangan struktural pasar minyak yang diakibatkan oleh kurangnya investasi selama bertahun-tahun pada saat permintaan global pulih," tambah perusahaan itu.
Tonton juga Video: Janji Wamen BUMN Pastikan Stok BBM Tercukupi Jelang Mudik Lebaran
(toy/hns)