Ekonomi Membaik, Konsumsi Listrik Nasional Q1-2022 Naik 8,42%

Ekonomi Membaik, Konsumsi Listrik Nasional Q1-2022 Naik 8,42%

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Selasa, 12 Apr 2022 18:07 WIB
PLN
Foto: Dok. PLN
Jakarta -

PT PLN (Persero) mencatat kenaikan penjualan listrik sebesar 8,42% year on year (yoy) menjadi 65,42 Terra Watt hour (TWh) pada kuartal 1 2022. Jumlah daya tersambung di kuartal 1 2022 juga naik 11,28% ketimbang tahun lalu.

"Kenaikan penjualan listrik menjadi sinyal bahwa perekonomian kembali pulih. Aktivitas masyarakat kembali pulih sehingga mendorong konsumsi listrik. Terutama di sektor industri dan retail, konsumsi listrik semakin meningkat," ungkap Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi dalam keterangan tertulis, Selasa (12/4/2022).

Agung menjabarkan konsumsi listrik di sektor industri pada triwulan pertama tahun ini mencapai 21.953 Giga Watt hour (GWh), naik 16% secara YoY. Adapun konsumsi listrik industri setara dengan 33,56% dari total konsumsi nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika dibandingkan Maret tahun lalu pertumbuhan konsumsi sektor industri masih 4%. Namun tahun ini naik 16%," kata Agung.

Di antara semua sektor, kata Agung, industri tekstil berkontribusi paling besar, yaitu 2,8 GWh atau tumbuh 14% pada Maret tahun ini. Sementara itu, sektor besi dan baja sebesar 2,01 GWh atau naik 10 persen, industri kimia tumbuh 8 persen dengan konsumsi sebesar 1,6 GWh, dan industri semen tumbuh 7 persen dengan konsumsi sebesar 1,4 GWh.

ADVERTISEMENT

Agung menambahkan Kenaikan penjualan listrik diikuti dengan peningkatan daya tersambung pelanggan. Pada Maret 2022, jumlahnya mencapai 153.744 Mega Volt Ampere (MVA) atau tumbuh 11,28 persen dibandingkan tahun lalu.

Agung menguraikan sejumlah upaya dilakukan PLN demi meningkatkan pemanfaatan listrik sektor industri. Salah satunya melalui captive power acquisition yang merupakan bentuk dukungan layanan PLN dalam pemenuhan pasokan listrik untuk pelanggan industri yang masih mengoperasikan pembangkit listrik sendiri.

Melalui layanan tersebut, jelas Agung, pelanggan yang memiliki captive power dapat menghentikan operasi pembangkit listriknya dan mempercayakan suplai listriknya secara penuh kepada PLN. Dengan begitu, pelanggan dapat lebih fokus pada urusan pengembangan bisnisnya dan tidak lagi disibukkan dalam pengoperasian pembangkit listriknya sendiri.

Agung menegaskan PLN terus berupaya mencari celah pasar baru. Sejumlah sektor pun kini disasar PLN, seperti pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan, serta kelautan.

"Kami mengembangkan electrifying agriculture dan electrifying marine," sebut Agung

PLN, imbuhnya, juga mengkampanyekan gaya hidup baru yaitu electrifying lifestyle lewat penggunaan peralatan elektronik yang rendah emisi dan ramah lingkungan. Selain itu, ada sejumlah program yang meringankan pelanggan seperti diskon biaya tambah daya listrik dan kemudahan layanan pasang baru.

(akn/hns)

Hide Ads