Pemerintah memastikan stok BBM dan LPG untuk momen Ramadan hingga Idul Fitri aman. Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
"Di bulan Ramadan, menjelang Idul Fitri, kita menyediakan jumlah yang memadai untuk bisa didistribusikan kepada masyarakat. Cadangan stok dalam kondisi yang cukup ideal, Solar cukup untuk 21 hari, Pertalite untuk 19 hari, Pertamax 38 hari, Avtur 35 hari dan LPG 14 hari," ujar Arifin dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Senin (18/4/2022).
Arifin meminta masyarakat mampu tidak memakai BBM maupun LPG subsidi. Alasannya saat ini harga jual BBM dan LPG bersubsidi jauh dari harga keekonomian yang tengah melambung tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat diminta menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga alokasi subsidi BBM dan LPG tidak tergerus dan lebih tepat sasaran. Dia juga menegaskan penyalahgunaan BBM subsidi akan menambah beban keuangan negara.
Oleh sebab itu, masyarakat harus ikut mengawasi dan melaporkan apabila menemukan penyimpangan-penyimpangan dalam penyaluran dan pemakaian BBM subsidi.
"Jadi kalau harga minyak dunia bertahan di level sekarang, Pemerintah berisiko mengeluarkan dana Rp320 triliun untuk subsidi dan kompensasi BBM dan LPG. Itu belum termasuk listrik, mungkin listrik tidak sebesar itu," terang Arifin.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik
Sebagai informasi, dalam asumsi APBN saat ini harga minyak mentah Indonesia atau ICP dipatok sebesar US$ 63 per barel, dan perhitungan alokasi subsidi dan kompensasi BBM dan LPG sekitar Rp 130 triliun.
"Jadi ada Rp190 triliun yang harus bisa disiapkan kembali," kata Arifin.
Arifin menambahkan untuk mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi, Pertamina tengah memodernisasi sistem monitoring Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Kita ingatkan juga ada pasal dalam undang-undang yang akan mengenakan sanksi terhadap penyalahgunaan BBM Subsidi, 6 tahun penjara dan denda Rp60 miliar," tuturnya.
(hns/hns)