Eropa Kebingungan Bayar Gas Rusia Pakai Rubel atau Euro, Ini Aturannya

Eropa Kebingungan Bayar Gas Rusia Pakai Rubel atau Euro, Ini Aturannya

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Rabu, 18 Mei 2022 09:45 WIB
Bagaimana Sikap Uni Eropa atas Permintaan Pembayaran Gas Rusia dengan Rubel?
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Eropa belum mengambil keputusan tentang bagaimana cara membayar gas Rusia untuk bahan bakar rumah tangga, bisnis, dan pembangkit listrik. Kebingungan berpusat pada skema pembayaran gas rusia.

Beberapa pembeli dari Eropa bersedia untuk membayar gas Rusia menggunakan rubel. Namun menurut Uni Eropa (UE) hal itu melanggar kontrak yang sudah disepakati.

Menurut mekanisme pembayaran baru yang dibuat Rusia, pembeli di negara-negara 'tidak bersahabat' harus membuka dua rekening di Gazprombank, satu dalam euro dan yang kedua dalam rubel, sehingga bisa membayar gas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Selasa lalu, Komisi Eropa mengatakan perusahaan yang membuka rekening di Gazprombank untuk membayar gas Rusia dan dikonversi menjadi rubel bisa dikenakan sanksi UE.

Hal ini bertentangan dengan pedoman sebelumnya yang membuat beberapa perusahaan energi terbesar Eropa berasumsi dapat mengatasi masalah mata uang dengan membuka dua rekening di bank Rusia. Itu terjadi ketika beberapa perusahaan besar Eropa berusaha membayar tagihan mereka tepat waktu tanpa melanggar sanksi.

ADVERTISEMENT

"Apapun yang melalui pembukaan rekening dalam mata uang kontrak dengan Gazprombank dan melakukan pembayaran ke rekening itu, dan kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa... Anda telah menyelesaikan pembayaran, bertentangan dengan sanksi," kata Kepala Juru Bicara Komisi, Eric Mamer dikutip dari CNN, Rabu (18/5/2022).

Raksasa energi Rusia, Gazprom memotong pasokan gas ke dua negara Uni Eropa, yakni Polandia dan Bulgaria pada akhir April. Hal itu sesuai dengan dekrit Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret yang mengancam akan menangguhkan pengiriman ke negara-negara 'tidak bersahabat' yang tidak membayar gas dalam rubel. Para pemimpin UE menyatakan langkah Rusia itu sebagai pemerasan.

Sejak saat itu, UE telah berjuang untuk menghindari gangguan pasokan gas yang lebih luas, sambil menegakkan sanksi yang dikenakan pada Rusia atas invasi ke Ukraina.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Tonton juga Video: Sisca Kohl dan Jess No Limit Resmi Pacaran!

[Gambas:Video 20detik]




Komisi Eropa, pada Jumat lalu mengatakan selama pembeli membayar gas dalam euro dan dolar serta membuat pernyataan yang jelas, maka mereka bisa melakukan pembelian tanpa melanggar sanksi UE.

"(Pembeli harus) mempertimbangkan kewajiban kontraktual mereka mengenai pembayaran yang telah dipenuhi dengan membayar dalam euro atau dolar," kata Komisi.

Panduan itu membuat beberapa perusahaan energi besar Eropa membuat pengaturan baru, dengan tenggat waktu pembayaran bulan ini. Raksasa energy Italia, ENI telah memulai proses pembukaan dua rekening dengan Gazprombank, satu dalam euro dan satu lagi dalam rubel.

Setelah menyetor euro, agen di Bursa Efek Moskow akan mengubah dana menjadi rubel dalam waktu 48 jam. Perusahaan mengatakan bahwa proses itu tidak bertentangan dengan sanksi yang ada.


Hide Ads