Dalam catatan detikcom, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto pernah menyebutkan Singapura mempunyai rencana mengimpor lebih dari 4 gigawatt (GW) listrik, atau 30% dari penggunaan domestiknya hingga 2035.
"Terdapat peluang bahwa pemerintah Singapura mempunyai rencana mengimpor lebih dari 4 gigawatt listrik, atau 30% dari penggunaan domestiknya hingga 2035, yang bertujuan untuk mendiversifikasi pasokan energi, dan meningkatkan ketahanan energinya," katanya dikutip Senin (7/2/2022) lalu.
Bahkan, EMA Singapura telah merilis Request for Proposal (RFP)-1 pada 12 November 2021 yang mengundang perusahaan/konsorsium potensial untuk impor tenaga listrik hingga 1,2 GW mulai tahun 2027. Rencana Indonesia mengekspor listrik ke Singapura dari energi baru terbarukan (EBT) sudah dibahas oleh lintas kementerian, melibatkan PT PLN (Persero).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah membahas rencana dan strategi terkait ekspor listrik ke Singapura, pada 14 Januari 2022.
Di sisi lain, Gan Kim Yong menyampaikan apresiasinya atas komitmen pemerintah Indonesia dalam mewujudkan hilirisasi industri.
"Terkait impor listrik, saya tahu Bapak Menteri memiliki resistensi terhadap impor listrik, namun kita bisa mencari win-win solution terhadap hal ini," kata Gan Kim Yong.
Yong mengungkapkan Singapura tetap tertarik menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di sektor Kesehatan, ekonomi digital, dan ekonomi hijau dalam rangka mewujudkan industri yang berkelanjutan.
Menurut Yong, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik setelah pandemi Covid-19 saat ini, meskipun saat ini terjadi ketidakpastian global atas adanya konflik Rusia-Ukraina.
"Ini adalah kunjungan pertama saya ke Indonesia. Saya yakin ekonomi Indonesia dapat pulih ke depannya. Saya harap Indonesia dan Singapura dapat bekerja sama ke depannya khususnya terkait dengan ekonomi maupun bidang lainnya," kata Gan Kim Yong.
(hal/ara)