.webp)
Perusahaan kontraktor batu bara, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) yang merupakan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) turut mendukung ketersediaan SDM yang andal melalui program vokasi unggulannya, BISA Ruang Vokasi. Program tersebut bertujuan mengembangkan keunggulan, keterampilan dan daya saing para tenaga kerja sebagai ujung tombak di industri pertambangan.
Wakil Direktur Utama BUMA, Indra Kanoena menyampaikan SDM merupakan aset paling strategis untuk mendukung pertumbuhan dan daya saing perusahaan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya perusahaan menaruh perhatian lebih dan berinvestasi untuk menjaga dan mengembangkan SDM yang memiliki rasa kepemilikan (ownership) terhadap profesinya serta memiliki kompetensi yang diakui industri.
"BISA Ruang Vokasi merupakan implementasi dari kerangka kerja keberlanjutan jangka panjang (sustainability framework) BUMA selaku anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk, khususnya sebagai bagian dari pilar Sumber Daya Manusia. Program yang telah berlangsung sejak 2018 untuk mengembangkan tenaga kerja terampil sesuai potensi dan aspirasi mereka, serta memberikan ruang tumbuh untuk memaksimalkan potensi diri," ujar Indra dalam keterangan tertulis, Selasa (31//5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan mendukung kemitraan melalui sistem link and match, kami ingin para calon tenaga kerja dapat memenuhi standar kompetensi teknis dan perilaku yang dibutuhkan industri dan menggali potensi diri sekaligus mencapai kinerja terbaik mereka," imbuhnya.
Lebih lanjut Indra menjelaskan BISA Ruang Vokasi mengusung konsep teaching factory yang menghadirkan proses pembelajaran berbasis industri ke dalam kurikulum yang berbasis pendidikan. Program ini dirancang dengan cermat serta memperhatikan secara khusus kebutuhan dasar yang diperlukan oleh para calon tenaga kerja di lapangan.
Saat ini, ada dua kurikulum yang ditawarkan di program vokasi ini pengetahuan dan kemampuan dasar pemeliharaan alat-alat berat mekanik serta kemampuan dasar pemeliharaan conveyor. BISA Ruang Vokasi mencoba membangun ekosistem pelatihan dan vokasi, sehingga kurikulum dan silabus serta implementasi pembelajaran berorientasi pada keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, tidak sekadar pengetahuan.
Model pembelajaran menggabungkan metode belajar interaktif di kelas dan daring serta dilanjutkan dengan on the job training selama dua bulan penuh untuk memberikan gambaran dunia kerja yang lebih komprehensif pada calon tenaga kerja. Program ditutup dengan ujian sertifikasi untuk memastikan kesiapan kompetensi para calon tenaga kerja.
Kurikulum disusun oleh para pakar profesional di bidangnya yang memiliki keahlian dan kualifikasi sesuai dengan kompetensi, yang terdiri dari tim People Development BUMA & tim ESG BUMA, akademisi dan praktisi serta diverifikasi langsung oleh para klien BISA Ruang Vokasi.
Program vokasi ini dijalankan oleh para fasilitator dari afiliasi pengajar yang dibentuk oleh BISA Ruang Vokasi yang memiliki standar kualifikasi dan tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Hingga saat ini, program BISA Ruang Vokasi telah tersebar di enam daerah, yaitu Cilegon, Cirebon, Bandung, Balikpapan, Banjarmasin, dan Kabupaten Berau.
Sejak 2018 hingga saat ini, program BISA Ruang Vokasi telah melahirkan lebih dari 1.577 tenaga ahli tersertifikasi dari 17 sekolah di Indonesia. Program ini menargetkan untuk terus meningkatkan kompetensi dan keterampilan 9.800 siswa-siswi kejuruan di berbagai daerah di Indonesia pada 2027 guna memenuhi kebutuhan industri pertambangan nasional maupun industri di luar pertambangan yang kian meningkat.
Sebagai upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas program BISA Ruang Vokasi, BUMA menandatangani perjanjian kerja sama PT Nusantara Berau Coal dan PT Artha Tunggal Mandiri, anak perusahaan dari Ithaca Resources, beberapa waktu lalu. Kerja sama ini juga bertujuan untuk menjawab tantangan kebutuhan SDM yang memenuhi standar di industri di kedua perusahaan tersebut.
"Kami berharap BISA Ruang Vokasi akan dapat terus berkontribusi pada Sustainability Development Goals, khususnya pada tujuan nomor 8 (Pekerjaan Layak dan
Pertumbuhan Ekonomi) melalui distribusi calon tenaga kerja yang produktif dan berkualitas serta tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui sinergi dan sinkronisasi antara kurikulum akademik dan kebutuhan industri untuk meningkatkan kuaitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia," tutup Indra.
