Minyak Dunia Kian Melambung, Pertamina Masih Sanggup Bendung?

Minyak Dunia Kian Melambung, Pertamina Masih Sanggup Bendung?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 04 Jun 2022 08:30 WIB
Harga Minyak Dunia Anjlok
Ilustrasi/Foto: Reuters

Fahmy Radhi, seorang pengamat energi dari UGM juga turut memberikan tanggapan mengenai kondisi Pertamina yang saat ini seakan sedang berdarah-darah. Menurutnya, pemerintah mampu meringankan beban tersebut apabila langsung membayarkan beban kompensasi.

"Tapi masalahnya beban kompensasi itu tidak dibayarkan langsung oleh pemerintah. Agar Pertamina tidak berdarah-darah, pemerintah dapat melakukan beberapa upaya seperti membantu lewat dana APBN. APBN mampu karena pemerintah juga mendapat keuntungan dari harga minyak yang kita dapatkan dari mengekspor 700 barel per hari dengan harga yang sedang tinggi itu. Tetap itu bisa meringankan," ujar Fahmy.

Dirinya menambahkan bahwa secara perhitungan kasar bila harga Pertamax ke atas dilepas oleh pemerintah untuk menyesuaikan dengan harga keekonomian, tidak akan terlalu berpengaruh pada inflasi, mengingat para penggunanya ialah yang menengah ke atas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah konsumsi Pertamax itu kasarnya hanya di kisaran 12%, tidak akan terlalu berpengaruh pada inflasi. Berbeda dengan Pertalite yang konsumsinya sampai 60-70% dari total konsumen, pasti akan berpengaruh," ujar Fahmy.

Fahmy juga menambahkan kalau keuntungan ekspor komoditas lain seperti batubara dan nikel yang harganya sedang naik ini masih cukup untuk memberikan subsidi terhadap konsumen Pertalite dan solar.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dirinya juga menambahkan bahwa sebenarnya secara langsung dengan tidak menaikkan harga BBM, Pertamina tidak menanggung kerugian sama sekali karena kerugian itu akan diganti kompensasi sehingga sebetulnya yang terbebani ialah pemerintah.

Di sisi lain, respon dari pihak Pertamina sendiri masih menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga SH C&T Pertamina, Irto Ginting menanggapi situasi ini dengan pernyataan bahwa untuk kedepannya Pertamina masih akan mereview dan memonitor perkembangan harga minyak dunia.

"Untuk BBM non-subsidi masih kami review sambil memonitor perkembangan harga minyak dunia," ujar Irto kepada detikcom.

Dirinya juga menambahkan bila menyangkut harga BBM subsidi, penetapan harga tersebut merupakan kewenangan yang diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

Dengan kata lain, belum ada waktu pasti kapan kebijakan baru dari Pertamina mengenai harga BBM akan dikeluarkan atau tindakan lebih lanjut dalam menghadapi kondisi saat ini. Pertamina masih akan bertahan di tengah gejolak fluktuasi harga minyak mentah di pasar internasional.


(eds/eds)

Hide Ads