Pendapatan Negara Naik
Syukurnya, meskipun belanja negara naik, Sri Mulyani bilang pendapatan negara juga ikut naik. Hal ini membuat besaran defisit APBN menjadi lebih rendah dari target yang ada, bahkan berada di bawah 4% dari total PDB.
Proyeksinya, defisit APBN di akhir tahun akan sebesar Rp 732,2 triliun, lebih rendah dari target di dalam APBN revisi pada Perpres 98 tahun 2022 yang mencapai Rp 840,2 triliun.
Sri Mulyani memproyeksikan defisit APBN terhadap PDB di akhir tahun ini hanya mencapai 3,92%, lebih rendah dari target dalam APBN revisi yang mencapai angka 4,5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Defisit akan turun lebih dalam dari yang kami sampaikan di Banggar. Kami perkirakan akan di bawah 4%, tepatnya drop ke 3,92% dari PDB ini membuat APBN kita relatif kuat," ungkap Sri Mulyani.
Adapun untuk pendapatan negara, di akhir tahun Sri Mulyani memperkirakan akan mencapai Rp 2.436,9 triliun, tumbuh 21,2% dari tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh penerimaan negara baik dari pajak, bea cukai, hingga penerimaan bukan pajak (PNBP) yang semua mencapai 10-25% pertumbuhannya.
(hal/ara)