Menjajal Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Lancar Nggak?

Menjajal Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Lancar Nggak?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2022 18:02 WIB
mypertamina surabaya
Foto: Faiq Azmi
Jakarta -

Aplikasi MyPertamina menjadi salah satu akses untuk mendapatkan QR code yang digunakan untuk BBM jenis Solar dan Pertalite. QR code ini didapatkan setelah konsumen melakukan pendaftaran.

Aplikasi MyPertamina sendiri bukan barang baru. Aplikasi ini sudah ada sebelum wacana pembatasan BBM subsidi dan penugasan. Aplikasi tersebut bisa digunakan untuk membeli BBM.

detikcom menjajal aplikasi tersebut di dua SPBU di sekitar Pasar Senen, Jakarta Pusat. Untuk menggunakannya, konsumen pastinya mesti mendownload aplikasi tersebut. Kemudian, membuat akun dengan mengisi data pribadi seperti nama lengkap, nomor handphone hingga membuat pin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah akun jadi, pengguna mesti mengaitkan dengan metode pembayaran. Di aplikasi itu tersedia beberapa pilihan yakni LinkAja dan debit Mandiri, BNI dan BRI. detikcom memilih LinkAja dengan pertimbangan membayar lebih mudah karena tinggal scan.

Usai mengisi BBM di SPBU pertama, petugas SPBU menunjukkan jumlah QR code untuk di-scan. Setelah di-scan, tagihan pembayaran muncul. Untuk melakukan pembayaran, pengguna mesti mengisi nomor kendaraan. Sayang, begitu diisi, terjadi gangguan.

ADVERTISEMENT

"Terjadi kesalahan pada aplikasi. Mohon coba beberapa saat lagi," berikut pemberitahuan yang muncul di aplikasi.

Mau tak mau, pembayaran pun dilakukan dengan tunai. Apalagi, pembeli yang lain sudah mengantre.

Hal yang serupa juga terjadi di SPBU kedua. Aplikasi meminta untuk memasukkan nomor kendaraan. Namun, ketika nomor kendaraan dimasukkan, mengalami gangguan. Kembali, pembayaran pun dilakukan dengan menggunakan uang tunai.

Salah seorang petugas SPBU menjelaskan, untuk memakai MyPertamina memang mesti mendaftarkan kendaraannya. Namun, ia tak terlalu mengerti masalah yang dihadapi detikcom.

Dia pun menuturkan, penggunaan aplikasi MyPertamina memang kerap dihadapkan pada sejumlah kendala. Salah satunya soal sinyal yang bisa mengganggu transaksi.

"Kalau motor pake MyPertamina prosesnya lama. Kondisi sinyal sehingga nggak bisa transaksi. Bakal ke-pending. Intinya bayar, belakang maju. Di lapangan antreannya udah panjang," katanya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (13/7/2022).

Tanggapan Pertamina ada di halaman berikutnya

Merespons hal tersebut, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting tak bisa memastikan apa penyebab gagalnya transaksi tersebut. Sebab, hal itu juga tergantung dengan kondisi di tempat pengisian BBM. Menurutnya, hal itu situasional karena dirinya bisa memakai aplikasi ini.

"Nggak tahu sih, maksudnya karena kondisi di sana seperti apa, apa sinyalnya kurang bagus, kita juga nggak tahu karena karena kalau pakai aplikasi dia juga memakai sinyal, seperti itu. Jadi ya situasional lah. Saya pakai biasa-biasa aja, bisa," jelasnya.

Dia menilai, secara prinsip seharusnya transaksi memakai aplikasi bisa dilakukan. Kembali, pihaknya tak bisa memastikan karena harus dicek pada saat itu. Dia juga bilang, jika aplikasi bermasalah maka pengguna lain juga akan komplain. "Pasti yang lain juga komplain," ujarnya.

(acd/zlf)

Hide Ads