Direktur Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol memperingati Eropa akan krisis pasokan energi. Ia meminta pemimpin Eropa lebih berhemat menjelang musim dingin.
Konflik Rusia dan Ukraina masih menimbulkan ketidakpastian terhadap ketersediaan energi. Penggunaan gas di sektor listrik bahkan diminta mengurangi konsumsinya.
"Pasokan gas dari Rusia memang mulai dikirim kembali. Namun terlalu dini untuk kita senang dengan kondisi ini," ujar Birol kepada CNN, Jumat (22/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Birol mengatakan, suplai yang saat ini dikirim melalui pipa Nord Stream masih jauh dari suplai normal tahunan sebelum konflik. Oleh karena itu, ia memperingatkan Eropa untuk tidak terlena dengan kondisi ini.
Disamping itu, ada kemungkinan pasokan gas kembali diputus Putin sewaktu-waktu. Sebagai informasi, Rusia sebelumnya menghentikan suplai gas di Nord Stream karena alasan pemeliharaan.
Ketergantungan Eropa akan gas bisa dimanfaatkan oleh Rusia. Menurutnya, Putin berusaha memperkuat posisi Rusia dalam konfliknya melawan Ukraina.
Di sisi lain, Birol menyebut meskipun suplai gas kembali dikirim ke Eropa, termasuk dari Norwegia, Azerbaijan, Amerika dan negara lainnya, Eropa tetap harus berhemat. Bahkan meskipun tidak ada insiden kebakaran di kilang minyak, Eropa harus mengurangi konsumsinya sebesar 20%.
Menurut Birol, hal tersebut diperlukan dalam menghadapi musim dingin, demi menjaga Eropa tetap hangat.
Ada lima usulan yang perlu dilakukan menjelang musim dingin. Pertama, meminimalkan penggunaan gas di sektor listrik. Kedua, melakukan koordinasi antara operator listrik dan operator gas. ketiga, membatasi permintaan dari rumah tangga. Keempat, menyelaraskan perencanaan energi. Kelima, platform lelang untuk penggunaan gas industri.
Seperti diketahui, Putin mengalirkan kembali pasokan gasnya ke Eropa sejak Kamis kemarin. Langkah Rusia memberikan ketenangan, khususnya bagi negara-negara konsumen gas.
Pipa Nord Stream memasok sekitar 35% total impor gas Rusia ke Eropa tahun lalu. Pejabat Eropa khawatir Gazprom selaku pengelola pipa itu mengambil kesempatan untuk memotong seluruh pasokan sebagai langkah balas dendam. Rusia sendiri dihujani sejumlah sanksi akibat invasinya ke Ukraina.
(das/das)