Pertamina Masuk Daftar Fortune Global 500 Lagi, Naik 64 Peringkat

Pertamina Masuk Daftar Fortune Global 500 Lagi, Naik 64 Peringkat

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 09 Agu 2022 11:54 WIB
Kantor Pertamina
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) kembali mencatatkan nama sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2022. Pertamina berada di peringkat 223, naik 64 peringkat dibanding 2021 yang diposisi 287.

Di tahun 2022, Fortune Global 500 menempatkan 30 perusahaan migas dunia masuk dalam kategori Petroleum Refining. Pertamina berada di urutan 21 di atas Idemitsu & Repsol.

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi keberhasilan Pertamina yang kembali masuk dalam Fortune Global 500 dengan peringkat naik cukup signifikan. Kenaikan itu memberi bukti bahwa BUMN dapat bersaing dengan perusahaan global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada direksi, komisaris, dan seluruh insan Pertamina yang bekerja keras dalam meningkatkan daya saing perusahaan di kancah internasional," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Selasa (9/8/2022).

Erick mengatakan keberhasilan Pertamina menunjukkan BUMN tak hanya mampu bertahan saat menghadapi kondisi pandemi, melainkan juga dapat meningkatkan kinerja dengan beragam inovasi. Pencapaian ini disebut tak lepas dari langkah transformasi dan restrukturisasi melalui pembentukan holding dan subholding.

ADVERTISEMENT

"Transformasi lewat holding dan subholding membuat operasional Pertamina lebih efektif dan efisien lantaran fokus pada core bussiness. Hal ini sejalan dengan target kita bahwa Pertamina harus menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai US$ 100 miliar," ujar Erick.

Erick berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi BUMN lain untuk mampu berbicara lebih banyak di pentas dunia. Dia meyakini bahwa perusahaan pelat merah lainnya juga dapat meniru jejak Pertamina asalkan mampu menerapkan transformasi dan core values Akhlak secara optimal.

"Semakin baik kinerja BUMN, apalagi sampai diakui dunia, tentu akan berdampak signifikan bagi masyarakat. Kinerja positif tentu akan memberikan ruang besar bagi BUMN untuk lebih berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga keseimbangan pasar, hingga program-program ekonomi kerakyatan," kata Erick.

Simak juga Video: Segini Biaya dan Cara Ngecas Mobil Listrik di SPBU Pertamina

[Gambas:Video 20detik]



Sejalan dengan Erick, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan upayanya meningkatkan daya saing tidak terhalang oleh pandemi. Inilah yang mengantarkan Pertamina naik peringkat pada Fortune Global 500 tahun 2022.

"Pertamina telah berhasil meningkatkan revenue dan laba bersih perusahaan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah tantangan global dan pandemi yang belum berakhir," ucap Nicke.

Nicke menambahkan posisi Pertamina dalam Fortune Global di wilayah Asia Tenggara berada di peringkat 5 dan di Asia Pertamina berada di peringkat 105 dari 227 perusahaan.

"Pertamina juga merupakan perusahaan peringkat 12 dari 24 perusahaan yang dipimpin Female CEO dan satu-satunya di kategori Petroleum Refining yang dipimpin Female CEO," imbuhnya.

Pertamina mencatatkan revenue tahun 2021 sebesar US$ 57,51 miliar, naik dibanding tahun lalu sebesar US$ 41,47 miliar. Laba bersih Pertamina sebesar US$ 2,045 miliar atau Rp 29,3 triliun, naik hampir dua kali lipat dibanding 2020 sebesar US$ 1,05 miliar atau Rp 15,3 triliun.

Tak hanya bertengger di peringkat global pada Fortune 500, pada September 2021 Pertamina juga menerima ESG Risk Rating 28,1 atau pada Risiko Sedang. Penilaian global ini telah menempatkan Pertamina sebagai peringkat ke 15 dari 252 perusahaan dunia di industri Oil & Gas dan posisi 8 di sub industri integrated Oil & Gas.

"Hal ini merupakan pengakuan global atas komitmen dan effort Pertamina memimpin transisi energi, dekarbonisasi mendukung net zero emission Indonesia tahun 2060 dan pencapaian potensi sumber daya terbarukan di Indonesia dalam rangka pertumbuhan berkelanjutan,"ujarnya.

Di 2021, Pertamina telah sukses menuntaskan transformasi dengan membentuk Holding Migas dengan 6 Subholding, yakni Subholding Upstream, Subholding Refining and Petrochemical, Subholding Commercial and Trading, Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics dan Subholding New and Renewable Energy.

Transformasi merupakan langkah strategis beradaptasi dengan perubahan bisnis ke depan, bergerak lebih lincah dan lebih cepat, serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif.

"Tranformasi akan terus mendorong Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia. Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pertamina akan mewujudkan aspirasi pemegang saham mewujudkan target menjadi 100 perusahaan terkemuka dunia," ujar Nicke.


Hide Ads