India Rela Tukar Dolar dengan Yuan Demi Beli Batu Bara Rusia

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 10 Agu 2022 21:15 WIB
Foto: Dok. Thinkstock
Jakarta -

Perusahaan India lebih sering menggunakan mata uang Asia untuk membayar impor batu bara Rusia. Informasi itu terungkap dari dokumen bea cukai India dan sumber dari kalangan industri.

Mengutip dari Reuters, Rabu (10/8/2022) hal itu dilakukan India untuk mengurangi risiko pelanggaran sanksi Barat terhadap Moskow.

India sendiri telah secara agresif meningkatkan pembelian minyak dan batu bara Rusia sejak invasi di Ukraina dimulai. Rusia memang menjadi pemasok batu bara terbesar ketiga India pada bulan Juli, dengan impor meningkat lebih dari seperlima dibandingkan dengan Juni ke rekor 2,06 juta ton.

Pada bulan Juni, pembeli India membayar setidaknya 742.000 ton batubara Rusia menggunakan mata uang selain dolar AS, menurut ringkasan kesepakatan yang disusun oleh sumber perdagangan yang berbasis di India.

Pembuat baja dan pabrik semen India telah membeli batubara Rusia menggunakan dirham Uni Emirat Arab, dolar Hong Kong, yuan dan euro dalam beberapa pekan terakhir, menurut dokumen pabean yang ditinjau secara terpisah oleh Reuters.

Yuan menyumbang 31% dari pembayaran non-dolar AS untuk batubara Rusia pada bulan Juni dan dolar Hong Kong sebesar 28%. Euro dibuat di bawah seperempat dan dirham Emirat sekitar seperenam, data dari sumber perdagangan menunjukkan.

Kementerian Keuangan India, yang mengelola dewan bea cukai, belum memberikan komentar untuk mengkonfirmasi dokumen tersebut. Kementerian Perdagangan dan Industri India juga menolak berkomentar.

Sebagai informasi, dolar AS telah menjadi mata uang dominan untuk impor komoditas India, kata para pedagang, dan greenback membuat sebagian besar cadangan devisa negara itu.



Simak Video "Video: Ngerinya Ledakan di Tambang Batu Bara Spanyol Tewaskan 5 Orang"

(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork