Dikutip dari Reuters, Senin (15/8/2022), kinerja perusahaan didorong oleh harga minyak yang melesat.
"Permintaan minyak untuk terus tumbuh selama sisa dekade ini meskipun tekanan ekonomi turun pada perkiraan global jangka pendek," kata CEO Amin Nasser.
Aramco merupakan satu dari perusahaan migas global yang telah melaporkan kondisi keuangan yang kuat. Kinerja perusahaan migas dipengaruhi oleh sanksi Barat terhadap Rusia yang menekan pasar global karena kurangnya pasokan.
Hal itu memicu lonjakan harga pada minyak mentah dan gas alam.
Lebih lanjut, Saudi Aramco juga mengumumkan dividen kuartal kedua sebesar US$18,8 miliar. Dividen akan dibayarkan pada kuartal ketiga.
Nasser mengaku prihatin atas kurangnya investasi global dalam hidrokarbon yang telah menyebabkan kapasitas cadangan sangat terbatas.
Dia mengatakan, Aramco siap untuk meningkatkan produksi minyak hingga kapasitas maksimum 12 juta barel per hari jika diminta oleh pemerintah Saudi.
Simak Video "Video Arab Saudi Temani Indonesia ke Round 4, Australia Lolos Piala Dunia"
(acd/zlf)