Harga Energi Melejit, Inflasi Inggris Diramal Meroket Jadi 18%

Harga Energi Melejit, Inflasi Inggris Diramal Meroket Jadi 18%

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 23 Agu 2022 15:45 WIB
Ilustrasi bendera Inggris
Foto: Ilustrasi (detikINET/Rachmatunnisa)
Jakarta -

Para ekonom Citi memproyeksikan Inflasi Inggris akan melampaui 18% pada Januari mendatang karena batas harga energi negara tersebut yang sudah masuk zona kuning.

Dalam catatan para peneliti, diperkirakan indeks harga konsumen dan harga eceran akan mengalami kenaikan, masing-masing menjadi 18% dan 21% pada kuartal pertama 2023.

Dikutip dari CNBC, Selasa (23/8/2022), pada hari Minggu nanti regulator energi Ofgem berencana mengumumkan skala kenaikan batas harga energi yang akan berlaku mulai 1 Oktober.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Citi memperkirakan, kenaikannya akan menjadi £ 3.717 (US$ 4.389) per tahun dari posisi saat ini yang sebesar £ 1.971 saat ini untuk rata-rata rumah tangga.

Batas harga pada dasarnya membatasi jumlah yang dapat dikenakan pemasok untuk komoditas yang dikonsumsi masyarakat, batas ini telah melonjak lebih tinggi baru-baru ini karena kenaikan harga grosir. Sederhananya, saat ini orang Inggris telah menghadapi tagihan biaya hidup meroket.

ADVERTISEMENT

Firma riset pasar Cornwall Insight baru-baru ini memperkirakan bahwa batas tersebut akan naik menjadi £ 4.266 pada bulan Januari. Sementara perusahaan konsultan Auxilione memperkirakan minggu lalu bahwa itu akan melebihi £ 6.000 pada musim semi.

Benjamin Nabarro, rekan senior dalam strategi global dan grup makro di Citi, mengatakan panduan tentang kenaikan di masa depan akan menjadi aspek yang paling menonjol dari pengumuman minggu ini.

"Kami memperkirakan kenaikan lebih lanjut menjadi £ 4.567 pada bulan Januari dan kemudian £ 5.816 pada bulan April. Risiko di sini tetap condong ke atas," kata Nabarro.

(acd/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads