Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan demo akan dilakukan pada 6 September 2022 nanti. Rencananya untuk titik demo utama di Jakarta akan dilakukan di Gedung DPR RI.
"Aksi ini akan diikuti puluhan ribu buruh, untuk di DPR masa aksi berjumlah hampir 5 ribu buruh, masa aksi di daerah 33 provinsi lainnya pada tanggal 6 September di kantor gubernur-gubernur daerah masing-masing," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (30/8/2022).
Buruh dari provinsi lainnya yang akan melakukan unjuk rasa mulai dari Jawa Barat akan dipusatkan di Bandung, Jawa Tengah di Semarang, Yogyakarta, Jawa Timur di Surabaya, Sumatera Utara di Medan, Aceh, Batam, Jambi, Lampung, Sumatera Barat di Riau. Termasuk juga di kota kota di Banjarmasin, Samarinda, Jayapura, Manokwari hingga Gorontalo.
Isu yang diangkat selain menolak kenaikan BBM adalah menuntut pemerintah agar menaikkan upah buruh tahun depan sebesar 10 sampai 13%. Kemudian, menolak pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja.
Berkaitan dengan penolakan kenaikan BBM, Iqbal menjelaskan bahwa kenaikan harga itu akan menurunkan daya beli buruh sebesar 50%. Ia pun meminta pemerintah jangan membandingkan harga BBM negara lain tetapi tidak membandingkan dengan upah yang diterima buruhnya.
"Kenaikan BBM sebesar Rp 10.000 untuk Pertalite dan Solar 30% akan berdampak pada naiknya biaya transportasi buruh, nelayan, petani dan PNS, pengguna sepeda motor dan angkutan umum," tutupnya.
(ada/das)