Sinyal Kenaikan Harga BBM Makin Kuat, Ini Tanda-tanda dari Luhut

Sinyal Kenaikan Harga BBM Makin Kuat, Ini Tanda-tanda dari Luhut

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 30 Agu 2022 18:00 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: Wilda Nufus/ detikcom
Jakarta -

Pemerintah semakin kuat memberi sinyal kenaikan harga BBM. Tanda-tanda terbaru diungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Sinyal kuat kenaikan harga BBM dikatakan Luhut saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah. Berikut 3 faktanya:

1. Luhut Minta Pemda Sosialisasikan Kemungkinan Harga BBM Naik

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut meminta Pemerintah Daerah (Pemda) mulai mensosialisasikan kemungkinan harga BBM naik. Ini terpaksa dilakukan pemerintah karena anggaran subsidi dan kompensasi energi sudah tembus Rp 502,4 triliun.

"Terkait kemungkinan kenaikan harga BBM, saya minta Gubernur, Bupati, Wali Kota, Pangdam, Danrem dan seterusnya sosialisasikan untuk memberikan dukungan ini," kata Luhut, Selasa (30/8/2022).

ADVERTISEMENT

2. Kenaikan Harga BBM Hal Lumrah

Luhut menganggap harga BBM yang naik merupakan hal lumrah yang dihadapi seluruh dunia untuk merespons kenaikan minyak dunia. Dia lantas menyebut jika itu terjadi tidak akan seperti perang dunia ketiga.

"Ini bukan akan seperti perang dunia ketiga, ini memang dinamika yang seluruh dunia menghadapi," ujarnya.

Sayangnya Luhut tidak menjelaskan lebih lanjut kapan kebijakan kenaikan harga BBM mulai berlaku. Luhut menyebut persiapan teknis sudah dipelajari, termasuk perhitungan dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi.

"Dampak kenaikan harga BBM kepada inflasi semua saya pikir sudah disiapkan. Saya minta tinggal nanti Pemda, TNI/Polri di sana bersama-sama kerja seperti kita menangani COVID kemarin," arahnya.

3. Bansos Sudah Disiapkan

Pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial (bansos) tambahan sebagai antisipasi jika ada kenaikan harga BBM. Anggaran Rp 24,17 triliun digelontorkan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk 16 juta pekerja, serta program perlinsos dan penciptaan lapangan kerja yang dieksekusi oleh Pemda terdiri dari subsidi sektor transportasi ojek, angkutan umum, nelayan.

"Dananya ada dan sekarang sedang dipersiapkan sehingga inflasi kita bisa jaga, bisa kita turunkan, saya kira semua akan jadi lebih baik," imbuhnya.

Pemda diminta segera berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk mengalokasikan anggaran dan memberi bantuan kepada masyarakat. "Saya minta dipastikan semua bantuan dialokasikan tepat sasaran," pesan Luhut.



Simak Video "Video: Harga BBM Berubah, Simak Daftar Jenis dan Harganya"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads