Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) BBM sejak kemarin. Penyaluran BLT BBM ini dalam rangka menopang daya beli masyarakat, termasuk jika nantinya harga BBM naik.
Jokowi mulai membagikan BLT BBM di Kantor Pos di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua kemarin. Berdasarkan video yang beredar Jokowi didampingi juga oleh istrinya Iriana Joko Widodo.
"Hari ini kita telah mulai membagikan BLT BBM. Ini di Kantor Pos Sentani, Kabupaten Jayapura," ujar Jokowi kemarin, dikutip Kamis (1/9/2022).
Dalam agenda itu juga terlihat Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi.
"Bersama Dirut Pos sedang mendampingi bapak presiden dalam pembagian BLT BBM di seluruh Kantor Pos di seluruh Indonesia," ujar Erick Thohir, dalam video berbeda yang menunjukkan pembagian BLT BBM di Papua.
BLT BBM yang diterima oleh masing-masing penerima adalah Rp 600 ribu. Jika dibagikan untuk empat bulan, maka per bulannya Rp 150 ribu.
Namun, penyerahannya dilakukan dalam 2 kali jadi masing-masing menerima Rp 300 ribu. Bantuan tersebut akan disalurkan untuk 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Diketahui bahwa sebelumnya berdasarkan hasil rapat terbatas di Istana Kepresidenan, pemerintah sepakat untuk menambah dana bansos mencapai Rp 24,17 triliun, di mana sebagian alokasi sebesar Rp 12,4 triliun akan diberikan untuk BLT.
Adapun pembagian BLT BBM ini dilaksanakan bersamaan dengan isu kenaikan harga BBM yang disebut-sebut akan diumumkan dalam waktu dekat ini. Bahkan kabarnya Jokowi telah memegang harga baru dari Pertalite dan Solar.
"Ada beberapa alternatif (harga BBM) tinggal diputuskan Presiden," terang sumber kepada CNBC Indonesia, dikutip detikcom.
Namun kabar tersebut dibantah Jokowi. Dia menegaskan bahwa terkait harga BBM masih dalam proses perhitungan yang sangat hati-hati. "BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati," tegasnya di Tembagapura, Mimika, Papua, Kamis (1/9/2022).
Jokowi menegaskan hal itu usai meresmikan teknologi 5G mining di Tera Shop, Tembagapura. Jokowi bahkan mengulangi perkataannya sebagai penegasan. "Masih dalam proses dihitung dengan kehati-hatian," tegasnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini pemerintah sendiri masih belum bisa menentukan berapa dan kapan harga Pertalite akan naik.
Simak juga Video: Soal Harga BBM Naik, Jokowi: Masih Dihitung dengan Hati-hati
(fdl/fdl)