Kementerian ESDM & PLN Gelar Parade Motor Listrik di Nusa Dua Bali

Kementerian ESDM & PLN Gelar Parade Motor Listrik di Nusa Dua Bali

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Kamis, 01 Sep 2022 18:55 WIB
Parade Motor Listrik di Bali
Foto: PLN
Jakarta -

PT PLN (Persero) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menggelar parade kendaraan listrik di Nusa Dua, Bali. Kegiatan tersebut dalam rangka memeriahkan rangkaian acara Energy Transition Working Group (ETWG) ke-3, sekaligus pertemuan Menteri Energi negara anggota G20, Energy Transition Ministerial Meeting (ETMM).

Diketahui, parade yang diselenggarakan hari ini diikuti oleh 77 motor listrik, dengan 20 di antaranya adalah motor konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke listrik yang dilakukan oleh PLN. Acara tersebut turut dihadiri Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Gubernur Bali I Wayan Koster dan seluruh stakeholder di Provinsi Bali.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan parade kendaraan listrik sekaligus menjadi bukti komitmen pemerintah Indonesia dalam transisi energi. Salah satunya dengan memasifkan kendaraan listrik melalui konversi motor BBM ke motor listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui parade ini kami hendak menunjukkan kepada dunia komitmen kami dalam transisi energi. Bahwa saat ini eranya kendaraan listrik, yang lebih ramah lingkungan dan juga murah," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).

Darmawan menjelaskan program konversi ini membongkar dan mengganti komponen mesin bakar motor dengan motor listrik type Mid Drive Controller dan baterai serta kabel-kabel dan perbaikan rangka-rangka serta lampu.

ADVERTISEMENT

"Sebanyak 20 motor yang dikonversi dilakukan di Kementerian ESDM didukung PLN Pusat Pemeliharaan Listrik (Purhalis) dan kami melibatkan siswa SMK serta bengkel lokal seperti Percik, Makara EV yang tergabung dalam komunitas Dewata Electric Vehicle Association (DEVA)," kata Darmawan.

Diungkapkannya, program konversi ini sudah teruji, karena telah dilakukan pemeriksaan fisik oleh tim Ditlantas Polda Bali serta pemeriksaan kelengkapan STNK dan BPKB atas seluruh motor BBM sebelum dan setelah dikonversi. Selanjutnya Korlantas Bali juga mengubah STNK dan BPKB dengan ciri khusus untuk kendaraan listrik.

Dia menyebut kegiatan parade sekaligus sebagai bentuk sosialisasi untuk mengajak masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Menurutnya, dengan memakai kendaraan listrik maka pengurangan emisi karbon yang didapatkan bisa lebih rendah dibandingkan memakai kendaraan berbasis BBM.

Ia merinci satu liter BBM menghasilkan emisi karbonnya 2,4 kilogram (kg) CO2. Sedangkan 1 kWh listrik, emisinya hanya 0,85 kg CO2. Artinya kalau 1,5 kWh, emisinya sekitar 1,3 kg CO2.

"Ketika masyarakat memakai kendaraan listrik, maka masyarakat juga terlibat aktif dalam upaya pengurangan emisi karbon," tambah Darmawan.

Klik halaman selanjutnya >>>>

Melalui parade ini juga memperlihatkan bahwa perhelatan G20 di Bali sudah didukung penuh oleh kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Bahkan transportasi umum seperti bus pun sudah berbasis listrik.

Darmawan menambahkan pihaknya akan terus mendukung dengan melakukan pengembangan infrastruktur secara masif. Di antaranya perluasan jaringan dan jangkauan pengisian daya kendaraan listrik, termasuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di berbagai wilayah Indonesia.

"Saat ini kami sudah mengoperasikan 143 unit SPKLU di seluruh Indonesia. Khususnya di Bali, kami juga sudah menyiapkan SPKLU Ultra Fast Charging untuk mendukung perhelatan KTT G20 yang mana para delegasi akan memakai kendaraan listrik," ujar Darmawan.

Di samping itu, PLN juga menyajikan berbagai infrastruktur pendukung kendaraan listrik, seperti SPKLU Cloud, Home Charging, Ultra Fast dan Fast Charging.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan parade konversi motor listrik ini menjadi sarana mengajak masyarakat beralih dari kendaraan berbasis BBM ke listrik. Dengan begitu maka dapat membantu negara untuk menghemat impor minyak mentah dan BBM.

"Indonesia ini masih impor minyak mentah dan juga BBM. Karena sumber minyak kita umumnya tua dan produksinya turun. Tapi kalau bisa diganti pakai listrik, kita pakai baterai, bisa menghemat anggaran," kata Arifin.

Arifin menyebut konversi motor ini juga mampu mendorong pertumbuhan industri baru. Apalagi saat ini industri dalam negeri sudah mampu membuat transmisinya dan komponen motor listrik.

"Mudah-mudahan kita bisa produksi komponen konversi ini di dalam negeri. Ini juga mendorong usaha baru, pertumbuhan industri baru. Sehingga bisa mendorong perekonomian," tandasnya.


Hide Ads