Melalui parade ini juga memperlihatkan bahwa perhelatan G20 di Bali sudah didukung penuh oleh kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Bahkan transportasi umum seperti bus pun sudah berbasis listrik.
Darmawan menambahkan pihaknya akan terus mendukung dengan melakukan pengembangan infrastruktur secara masif. Di antaranya perluasan jaringan dan jangkauan pengisian daya kendaraan listrik, termasuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di berbagai wilayah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami sudah mengoperasikan 143 unit SPKLU di seluruh Indonesia. Khususnya di Bali, kami juga sudah menyiapkan SPKLU Ultra Fast Charging untuk mendukung perhelatan KTT G20 yang mana para delegasi akan memakai kendaraan listrik," ujar Darmawan.
Di samping itu, PLN juga menyajikan berbagai infrastruktur pendukung kendaraan listrik, seperti SPKLU Cloud, Home Charging, Ultra Fast dan Fast Charging.
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan parade konversi motor listrik ini menjadi sarana mengajak masyarakat beralih dari kendaraan berbasis BBM ke listrik. Dengan begitu maka dapat membantu negara untuk menghemat impor minyak mentah dan BBM.
"Indonesia ini masih impor minyak mentah dan juga BBM. Karena sumber minyak kita umumnya tua dan produksinya turun. Tapi kalau bisa diganti pakai listrik, kita pakai baterai, bisa menghemat anggaran," kata Arifin.
Arifin menyebut konversi motor ini juga mampu mendorong pertumbuhan industri baru. Apalagi saat ini industri dalam negeri sudah mampu membuat transmisinya dan komponen motor listrik.
"Mudah-mudahan kita bisa produksi komponen konversi ini di dalam negeri. Ini juga mendorong usaha baru, pertumbuhan industri baru. Sehingga bisa mendorong perekonomian," tandasnya.
(ncm/ega)