Antisipasi 'Kebocoran' BBM, Erick Thohir Cek Command Center Pertamina

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Rabu, 07 Sep 2022 22:29 WIB
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat untuk melihat kesiapan Pertamina dalam menyalurkan energi hingga pelosok Tanah Air. Menurutnya, sistem yang dibangun Pertamina bisa mendeteksi mulai dari stok dan distribusi BBM, hingga potensi kebocoran BBM secara real time.

Selain itu, lewat PIEDCC Pertamina bisa menerapkan efisiensi baik dari sisi produksi hingga penjualan. Diketahui dalam kunjungan tersebut, Erick turut didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Erick langsung memantau layar besar yang menyajikan kondisi SPBU Pertamina di berbagai wilayah Indonesia dan mengecek data pasokan BBM di seluruh Indonesia yang dijelaskan oleh SVP Integrated Enterprise Data and Command Center Ignatius Sigit Pratopo.

"Command center ini dibuat Pertamina untuk mendeteksi hasil produksi. Kita bisa melihat hasil produksinya, prosesnya seperti apa, distribusinya baik lewat jalur laut maupun darat dan ada juga deteksi dini kalau sampai ada pengurangan stok hingga masuk ke pom bensin dan digunakan oleh masyarakat," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9/2022).

Dari peninjauan di PIEDCC, baik dari hulu hingga hilir, Erick menegaskan stok BBM untuk seluruh Indonesia masih dalam kondisi aman. Diketahui ketersediaan stok BBM jenis Pertalite berada pada level 17 hari, Pertamax pada level 49 hari dan Pertamax Turbo pada level 99 hari. Sedangkan untuk ketersediaan jenis Solar berada pada level 18 hari dan Pertamina Dex pada level 76 hari.Lalu ketersediaan BBM jenis Avtur berada pada level 31 hari.

"Makanya sekarang saya mengecek langsung untuk memastikan kuota (stok) dalam kondisi aman, serta distribusi aman dan tidak bocor, efisien dan efektif," katanya.

Lebih jauh, Erick menyebut pembangunan sistem PIEDCC memang sudah sepatutnya dilakukan. Terlebih saat ini segala aktivitas sudah berbasis digital. Dia juga menambahkan data yang disajikan Pertamina ini bisa dikolaborasikan dengan data yang ada di Polri, terutama dalam ihwal pengawasan kecurangan di lapangan.

"Kami koordinasi dengan Kapolri untuk menandatangani MoU supaya data ini dan data kepolisian akan kita sinkronkan dan juga pengawasan kalau ada penimbunan. Kita dorong kerja sama ini dengan Kapolri," kata Erick.

Sementara itu, Nicke menjelaskan PIEDCC memungkinkan Pertamina untuk memantau aliran mulai dari produksi hingga penyaluran BBM ke masyarakat. Bahkan sistem PIEDCC bisa memonitor langsung potensi kebocoran distribusi di lapangan.

"Ini upaya yang kita lakukan untuk mengurangi losses (kehilangan) baik dari kilang, masuk ke kapal, masuk ke mobil tangki dan masuk ke SPBU. Di SPBU semua tercatat misalnya dari dispenser nomor 5 produknya apa saja yang dikeluarkan. Jadi kalau ada selisih langsung kelihatan," jelas Nicke.




(akn/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork