Sementara itu, Norma seorang penerima Program BPBL di Kabupaten Wajo menyampaikan kegembiraannya atas program ini. Ia mengatakan keberadaan sambungan listrik ini akan sangat membantu usaha tenun yang tengah ia tekuni.
"Saya merasa bahagia menerima bantuan penyambungan listrik, karena ini akan sangat membantu dalam penerangan saat kerja. Bukan cuma kerja, kalau ada listrik kan semua jadi mudah," ujar Norma
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris berharap kehadiran listrik PLN dapat membantu anak-anak belajar. Serta mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Terima kasih PLN, Kementerian ESDM atas kerja samanya. Mari kita bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia," ungkap Andi.
Sebagai informasi, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan 80.000 rumah tangga yang tersebar di Indonesia menjadi sasaran program BPBL melalui APBN Tahun Anggaran 2022. Khususnya bagi masyarakat tidak mampu yang tinggal di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) dan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DKTS).
Setiap keluarga penerima program BPBL akan mendapatkan fasilitas, seperti pemasangan instalasi listrik rumah sebanyak 3 titik lampu + 1 stop kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), serta pengisian token listrik perdana secara gratis. Sehingga begitu pemasangan selesai, masyarakat bisa langsung menggunakannya.
(akd/hns)