Berdasarkan data Susenas, 29% pengguna Pertalite adalah masyarakat berpenghasilan tinggi. Persentase itu, termasuk pengguna Pertalite baik mobil maupun motor.
"Jadi itu besar sekali. Apa itu ada mobil-mobil mewah, motor-motor. Jadi memang subsidi ini Pertalite ini tidak tepat sasaran menurut saya," tutupnya.
Untuk data jumlah motor di Indonesia. Mengutip dari detikoto yang melansir dari data Korlantas Polri, jumlah motor di Indonesia 120.254.398. Data ini berdasarkan pemberitaan pada 5 September 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkaitan dengan bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Ia mengaku kesal mengenai data yang disampaikan bahwa Pertalite digunakan oleh orang kaya atau mampu.
Menurutnya, mayoritas yang menggunakan Pertalite adalah 120 juta pengendara sepeda motor yang menggunakan kendaraannya untuk bekerja dan mengantar anggota keluarganya.
"Mohon maaf mayoritas yang pakai Pertalite itu 120 juta pengendara sepeda motor, yang menggunakan motornya untuk bekerja dan anter istri & anak. Rata-rata 240 juta orang naik motor, itulah golongan menengah bawah," ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Senin (19/9/2022).
Menurutnya, dengan data itu membuktikan bahwa pengguna Pertalite adalah orang menengah ke bawah. Bukan orang kaya yang diungkapkan pemerintah.
"Bukan orang kaya, bukan bakar-bakar BBM seperti pemilik motor moge. Sisanya 35 juta orang barulah lumayan, menengah atas yg pakai Pertamax dan Solar," lanjutnya.
(ada/dna)