Mereka yang Menolak hingga Akhirnya Program Kompor Listrik Batal

Mereka yang Menolak hingga Akhirnya Program Kompor Listrik Batal

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 28 Sep 2022 11:48 WIB
Kompor listrik
Ilustrasi/Foto: Istock
Jakarta -

Program bagi-bagi paket kompor listrik akhirnya batal dilaksanakan oleh PT PLN (Persero). Padahal selama ini, program kompor listrik telah menjalani proses sosialisasi di sejumlah daerah.

Bahkan program ini digadang-gadang dapat digunakan sebagai pengganti LPG 3 Kg. Dalam keterangan tertulis PLN, dikutip Rabu (28/9/2022), dikatakan bahwa program kompor listrik dibatalkan demi menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.

"PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembatalan rencana konversi gas ke kompor listrik oleh PLN ikut diapresiasi oleh pimpinan komisi VII Bambang Haryadi. Rencana ini sejak awal dikritisi dan ditolak oleh fraksi Gerindra karena dinilai akan membebani masyarakat.

"Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas pembatalan terhadap rencana PLN untuk melakukan konversi gas ke kompor listrik. Ini bukti nyata keberpihakan Presiden Jokowi terhadap masyarakat kecil," kata Bambang.

ADVERTISEMENT

Bambang bilang, beban kelebihan daya yang dimiliki PLN tak sepatutnya dibagi ke masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sedang tertekan.

"Kami memahami kelebihan daya PLN saat ini, tapi bukan berarti beban tersebut di-share ke rakyat terutama masyarakat kecil. Kami mengapresiasi dan mendukung langkah presiden menerbitkan inpres tentang mobil listrik dan motor listrik, ini kebijakan yang tepat untuk mengurangi beban kelebihan daya PLN ke depannya" ucapnya.

Program konversi ke kompor listrik ramai ditentang banyak pihak. Direktur Riset CELIOS Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan penggunaan kompor listrik lebih tepat ditunjukkan kepada kalangan menengah atas, karena daya listrik yang dibutuhkan relatif besar.

Sementara dari kalangan buruh, Presiden ASPEK Indonesia Mirah Sumirat mengatakan pemerintah harus memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam memilih bahan bakar yang akan digunakan untuk memasak.

Ia khawatir konversi LPG3 kg ke kompor listrik nantinya digunakan sebagai dalih oleh pemerintah untuk memaksa masyarakat menaikkan daya listrik dari 450 VA ke 900 VA yang pada ujungnya memberatkan tagihan.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela juga sempat meminta pemerintah mengkaji lebih lanjut soal penggunaan kompor listrik. Dia meminta konversi kompor LPG dengan kompor induksi dikaji lebih dalam karena belum tentu cocok digunakan di Indonesia.

Menurut pengalamannya, kompor induksi tak cocok digunakan untuk memasak masakan lokal Indonesia. Bahkan, Mulan mengaku di rumahnya sudah punya kompor listrik tapi masih juga menggunakan kompor gas. Pasalnya, lebih cocok memasak pakai kompor gas menurutnya.

Simak juga video 'Konversi Elpiji 3 Kg ke Kompor Listrik Tak Dilakukan Tahun Ini':

[Gambas:Video 20detik]



(eds/eds)

Hide Ads