Skenario Terburuk Listrik Inggris di Tengah Krisis: Pemadaman Atau Tarif Naik

Skenario Terburuk Listrik Inggris di Tengah Krisis: Pemadaman Atau Tarif Naik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 07 Okt 2022 09:17 WIB
A homeless man sleeps in his sleeping bag on The Strand in central London on October 1, 2022, as campaigners gather in the city to protest against the cost of living crisis. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP) (Photo by JUSTIN TALLIS/AFP via Getty Images)
Ilustrasi krisis di Inggris/Foto: Justin Tallis/AFP/Getty Images

3 Skenario Saat Musim Dingin

Dalam sebuah laporan, National Grid memaparkan beberapa skenario yang mungkin terjadi pada musim dingin ini. Pandangan utamanya tetap akan ada cukup energi untuk menyediakan Inggris dengan tingkat listrik yang sama dengan musim dingin sebelumnya.

Setidaknya ada dua model skenario mengkhawatirkan yang bisa muncul. Pertama, krisis energi di Eropa mengakibatkan Inggris tidak dapat mengimpor listrik dari Prancis, Belgia atau Belanda, meskipun listrik tetap mengalir dari Norwegia. National Grid memperingatkan situasi ini dapat menyebabkan kekurangan.

Namun, National Grid mengaku telah mencapai kesepakatan dengan tiga perusahaan listrik EDF, Drax dan Uniper untuk menjaga pembangkit listrik tenaga batu bara tambahan dalam keadaan siaga jika diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

National Grid akan meluncurkan skema mulai 1 November yang memberi insentif kepada bisnis dan rumah tangga untuk mengurangi penggunaan listrik mereka pada waktu-waktu penting. Misalnya, rumah tangga dengan smart meter dapat ditawari insentif untuk mengurangi penggunaan mesin cuci atau oven mereka.

Kemudian, bisnis yang lebih besar akan dibayar untuk mengurangi permintaan, misalnya dengan mengalihkan waktu penggunaan energi mereka atau beralih ke baterai atau generator di waktu sibuk. Dengan langkah-langkah ini di tempat, diperkirakan bahwa gangguan pasokan akan dihindari.

ADVERTISEMENT

Kemudian, National Grid juga memodelkan skenario kedua yang lebih ekstrem. Skenario ini terjadi apabila krisis energi di Eropa meningkat, sehingga tidak cukup gas tersedia di Inggris.

Dalam peristiwa itu, distributor akan memutus aliran listrik ke rumah dan perusahaan hingga tiga jam di siang hari. Langkah tersebut sejatinya sudah tidak digunakan sejak tahun 1970-an. Kemungkinan, National Grid akan membutuhkan persetujuan dari pemerintah dan Kerajaan untuk skenario ini.

Jumlah rumah tangga yang terputus dari listrik akan tergantung pada berapa banyak pembangkit listrik tenaga gas yang terpaksa ditutup karena kekurangan gas. Namun, untuk rumah sakit dan bisnis dengan label prioritas akan dilindungi dari pemadaman.

Nah skenario yang ketiga, sebuah laporan terpisah oleh National Grid menyampaikan krisis energi dapat diatasi dengan membayar harga yang lebih tinggi. Sebagian besar rumah tangga melihat tagihan energi mereka sudah naik pada 1 Oktober.

Namun, kenaikan itu nampaknya akan sulit dilakukan. Apalagi pemerintah Inggris mengumumkan akan membatasi tagihan domestik untuk mencegah kesulitan yang meluas.

Di sisi lain, Perdana Menteri Liz Truss sejak masih berkampanye sudah berjanji tidak akan ada pengurangan ataupun penjatahan pemadaman energi musim dingin ini.

Ketika ditanya kembali apakah dia dapat menjamin tidak akan ada pemadaman listrik atau tidak, Perdana Menteri berkata Inggris masih memiliki pasokan energi yang lebih baik daripada negara lain di Eropa.

"Tetapi tentu saja selalu ada lebih banyak yang dapat kami lakukan dan itulah mengapa saya di sini bekerja dengan mitra kami untuk memastikan kami memiliki pasokan energi yang aman ke masa depan," tegas Liz Truss.



Simak Video "RS di Gaza Hadapi Krisis Listrik Akibat Penutupan Perbatasan Rafah"
[Gambas:Video 20detik]

(hal/zlf)

Hide Ads