Jurus Pertamina Tekan Emisi Karbon di Sektor Energi

SOE International Conference 2022

Jurus Pertamina Tekan Emisi Karbon di Sektor Energi

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Senin, 17 Okt 2022 18:51 WIB
Kegiatan SOE International Conference: Driving Sustainable & Inclusive Growth ini diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua-Bali, Senin (17/10/2022). Hadir dalam kegiatan ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir dan jajaran direksi dari berbagai BUMN.
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta -

Isu energi menjadi salah satu bahasan utama dalam State Owned Enterprise (SOE) International Conference yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua-Bali. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya siap mendukung langkah transisi energi serta pencapaian net zero emisi di Indonesia.

"Ini telah menjadi komitmen Pertamina untuk menerapkan Kerangka Environment, Sustainability, & Governance (ESG) di semua lini bisnis perusahaan, untuk mendorong keberlanjutan bisnis di masa depan," kata Nicke dalam keterangan tertulis, Senin (17/10/2022).

Untuk mencapai target tersebut, Nicke mengungkapkan Pertamina telah menyiapkan strategi holistik yang didukung melalui 2 pilar. Yakni upaya dekarbonisasi dalam aktivitas bisnis dan pengembangan bisnis hijau yang baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan 3 enabler yang akan mendukung rencana Pertamina dalam mendorong Net-Zero adalah, yang pertama mengembangkan standar penghitungan karbon yang telah disetujui oleh regulasi nasional dan internasional, serta penerapan Carbon Pricing, dimulai dari internal Pertamina," jelasnya.

Adapun faktor kedua yaitu dengan membangun organisasi keberlanjutan yang akan mengawasi bisnis Pertamina di jalur yang benar untuk menuju Net Zero Roadmap. Serta keterlibatan pemangku kepentingan untuk mendukung target dan komitmen NZE Nasional.

ADVERTISEMENT

"Melalui strategi holistik ini, pada 2021 Pertamina berhasil mencapai pengurangan emisi karbon sebesar 29% yang sedianya menjadi target di tahun 2030," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi peran besar BUMN bagi Indonesia. Khususnya di bidang penyediaan energi, perekonomian, hingga sektor kesehatan di masa pandemi COVID-19.

Luhut menilai BUMN memiliki 2 peran penting dalam upaya transformasi yang terjadi di Indonesia. Yakni sebagai pencipta nilai (value creator) dan agent of development. Dia berharap BUMN mampu menyediakan barang dan jasa yang diperlukan bagi seluruh masyarakat sampai ke seluruh pelosok negeri.

"Saya kira di era ini peran BUMN memang sangat besar. Mereka memainkan peran yang sangat vital, terutama saat krisis. Jadi tiga tahun terakhir, jika melihat sekarang, peran BUMN berkontribusi besar dalam menstabilkan perekonomian kita," kata Luhut.

Dia menambahkan transformasi yang dilakukan BUMN dengan mengubah konsep dari superholding menjadi subholding, menjadikan perusahaan yang lebih efisien dan tangguh. Tercatat sampai dengan Desember 2021, BUMN telah dipangkas dari 108 menjadi hanya 92.

"Perbaikan kinerja BUMN menjadi salah satu pendorong peningkatan penerimaan negara bukan pajak dengan peningkatan hingga 36 persen sepanjang 2022, naik hingga 105 persen dari target yang telah ditetapkan pemerintah. Di acara ini kita hadir untuk menyaksikan peran dan tonggak BUMN dalam memperkuat perekonomian bangsa," terangnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan hasil transformasi tersebut menunjukkan upaya yang dilakukan BUMN telah berada pada jalur yang benar dan harus dilanjutkan. Dengan begitu BUMN dapat menjalankan perannya sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan secara lebih efektif, serta memberikan manfaat nyata bagi bangsa dan masyarakat.

Erick mengatakan melalui gelaran SOE International Conference diharapkan dapat menginformasikan tentang transformasi BUMN kepada masyarakat global.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian Perdagangan yang telah mendukung Konferensi Internasional BUMN yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Road to G20 di Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) serta para pembicara, peserta dan tamu," ungkapnya.

Erick mengatakan rangkaian Konferensi Internasional BUMN ini mengangkat topik yang mendukung fokus pemerintah pada G20 2022, yaitu Digitalisasi, Transisi Energi, Inklusi Keuangan, dan Transformasi Kesehatan. Dengan melibatkan pembicara internasional, mulai dari praktisi, akademisi, konsultan, perwakilan pemerintah, dan lembaga multilateral.

Sebagai informasi, rangkaian acara ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dari negara-negara G20. Sebut saja Amerika Serikat, Inggris, India, Australia, Korea Selatan, China, Jepang dan Rusia. Hadir pula perwakilan negara-negara non-G20 seperti Spanyol, Uni Emirat Arab, Singapura, Belanda dan negara-negara lain.

Baca terus berita terbaru dari SOE International Conference 2022 di sini!

Halaman 3 dari 2
(akd/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads