AS Ngambek, Arab Saudi Diam-diam Makin Mesra dengan China

AS Ngambek, Arab Saudi Diam-diam Makin Mesra dengan China

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Selasa, 18 Okt 2022 10:41 WIB
BEIJING, CHINA - MARCH 16:  Chinese President Xi Jinping (R) invites Saudi Arabias King Salman bin Abdulaziz Al Saud (L) to view an honour guard during a welcoming ceremony inside the Great Hall of the People on March 16, 2017 in Beijing, China. At the invitation of President Xi Jinping, King Salman Bin Abdul-Aaziz Al-Saud of the Kingdom of Saudi Arabia will pay a state visit to China from March 15 to 18, 2017.  (Photo by Lintao Zhang/Getty Images)
Foto: Getty Images/Lintao Zhang

China sudah jadi pemain utama di proyek-proyek besar Timur Tengah, seperti di proyek kereta cepat Jeddah-Madinah juga di Ras Al-Khair Maritime Complex.

Jumlah kerja sama antara China dan Saudi mencapai US$ 65 miliar (Rp 975 triliun) di 2020. Bandingkan dengan AS-Saudi yang hanya US$ 20 miliar (Rp 300 triliun) menurut data Mercator Institute for China Studies dari Jerman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"MBS secara konsisten memperlihatkan bahwa kehadirannya dalam hubungan bisnis itu murni untuk transaksi, mirip seperti China dan Rusia. Masalahnya, cara seperti itu tidak disukai oleh Washington di hubungan luar negeri," kata Direktur Atlantic Council Jonathan Panikoff dikutip Bloomberg, Selasa (18/10/2022).

China juga berinvestasi di banyak pelabuhan di sepanjang rute kapal antara negaranya dan Timur Tengah demi mengamankan transaksi perdagangan, termasuk juga rute ke Pakistan.

ADVERTISEMENT

"Para elit politik dan pengusaha Arab Saudi melihat China sebagai calon adidaya yang di masa depan membutuhkan banyak energi yang bisa dipasok Saudi, ini hubungan sangat penting yang harus dijaga," kata Pengamat Politik dan Ekonomi dari Mercator Institute Naser Al-Tamimi.


(ang/dna)

Hide Ads