PLN Bahas CoFiring PLTU hingga Percepatan Pembangkit EBT di COP27

PLN Bahas CoFiring PLTU hingga Percepatan Pembangkit EBT di COP27

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Senin, 07 Nov 2022 13:43 WIB
PLTU
Foto: dok. PLN
Jakarta -

Jajaran direksi PT PLN (Persero) menghadiri Konferensi Perubahan Iklim (COP27) di Sharm El-Sheikh, Mesir pada 6-12 November 2022. Dalam pertemuan ini, PLN menyampaikan sederet komitmen perusahaan dalam mendorong transisi energi.

Di pertemuan tingkat tinggi dunia ini, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo pun menyampaikan sederet upaya PLN dalam menjalankan agenda transisi energi Pemerintah Indonesia sepanjang 2 tahun terakhir.

"Kami memiliki 8 inisiatif dalam transisi energi yang mana selama dua tahun terakhir ini sudah banyak progresnya. Sebagai tuan rumah presidensi KTT G20, Indonesia juga mengakselerasi beragam proyek energi bersih sebagai wujud komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Senin (7/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darmawan mengatakan dalam gelaran COP27, PLN membawa salah satu isu penting, yakni mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Adapun dalam merealisasikan early retirement PLTU dibutuhkan dukungan global untuk mengakselerasi pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.

"Pengurangan emisi karbon di Indonesia sama jumlahnya dengan emisi karbon di global. Untuk itu, kami PLN membuka ruang seluas luasnya dalam skema kerja sama baik dari sisi investasi maupun pengembangan teknologi ramah lingkungan," ungkap Darmawan.

ADVERTISEMENT

Darmawan menambahkan PLN juga menerapkan teknologi co-firing untuk bisa menurunkan penggunaan batu bara pada pembangkit, yaitu dengan mengganti sebagian batu bara dengan biomassa.

"Skema ini telah diimplementasikan di 33 PLTU dari 48 pembangkit yang tengah diuji coba," jelasnya

Lebih lanjut, Darmawan menyebut pihaknya akan mempercepat pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Dalam RUPTL 2021-2030, ia menjelaskan tambahan pembangkit energi baru terbarukan akan mencapai 20,9 GW atau 51,6 persen dari total kapasitas pembangkit baru.

PLN juga akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Salah satunya dengan mengembangkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Darmawan menilai franchise SPKLU diminati oleh berbagai puluhan badan usaha. Menurutnya, upaya peningkatan ekosistem kendaraan listrik ini akan menjamur dan tersebar di seluruh Indonesia.

"Pada intinya, kerja keras yang dilakukan PLN bukan hanya generasi saat ini saja, tapi untuk generasi anak cucu kita. Maka itu, PLN mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam transisi energi bersih ini," pungkasnya.




(ncm/ega)

Hide Ads