Baterai Kendaraan Listrik Habis di Jalan? Kini Ada 'Kurir Charger' Lho

Baterai Kendaraan Listrik Habis di Jalan? Kini Ada 'Kurir Charger' Lho

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 09 Nov 2022 13:35 WIB
Pemerintah tengah mendorong penggunaan kendaraan listrik. Pemerintah pun menggodok skema subsidi untuk kendaraan listrik.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menghadirkan inovasi bagi pengendara kendaraan listrik dengan menghadirkan 'charger berjalan'. Para pengguna kendaraan listrik tidak perlu panik lagi jika baterai habis di tengah jalan.

"Kemudian ada kadang-kadang khawatir kalau sedang di luar rumah habis baterai, kalau mogok bagaimana? Carilah SPKLU terdekat, tapi kalau tidak dapat kami menyiapkan sebuah inovasi sebuah kendaraan motor listrik menggendong charger," terang General Manager PLN UID Jakarta Doddy Pangaribuan dalam Sosialisasi Solar Charging Station di kawasan TOD Dukuh Atas, Rabu (9/11/2022).

"Tinggal dipanggil, kami akan connect dengan jaringan listrik terdekat, mungkin untuk kebutuhan 10 km atau berapa km ke tempat pengecasan terdekat termasuk ke rumah bapak ibu," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doddy menambahkan, pihaknya juga menyediakan fasilitas home charging beserta instalasi charging kendaraan listrik di rumah pelanggan. Untuk pengisian daya di jam 22.00-05.00 WIB PLN memberikan diskon 30%. Menurutnya, semua alat dan fasilitas akan segera berdaya listrik karena itulah sangat penting dalam mengembangkan ekosistemnya.

"Jadi SPKLU ini semakin dibutuhkan, kami siap memasok listrik. Jangan khawatir cadangan di Jakarta ada 3.000 Megawatt (MW) dari kebutuhan 5.400 MW. Jadi persediaan kita sekitar 8.400 pak, jadi masih ada 60% listrik yang mari kita manfaatkan salah satunya untuk mengecas kendaraan listrik atau EV roda 4 maupun 2," tandasnya.

ADVERTISEMENT

Doddy mengatakan, pihaknya juga terus mendukung bisnis-bisnis dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya dengan mendirikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

"Bukan hanya berupa kelistrikan MRT, tapi juga supporting lainnya di bisnis lain. Tadi sudah disampaikan untuk pengecasan handphone, masih kecil. Kemudian untuk pengecasan roda dua mungkin tempat-tempat penukaran baterai listrik umum untuk roda dua bahkan SPKLU yang saat ini semakin banyak kebutuhannya walaupun di Jakarta sudah ada 26 titik," kata Doddy.

MRT Jakarta pakai listrik EBT. Cek halaman berikutnya.

Listrik EBT MRT Jakarta

PT PLN Persero secara resmi menyerahkan Renewable Energy Certificate (REC) kepada MRT sebagai tanda telah menggunakan energi baru terbarukan (EBT) dalam memenuhi operasional perusahaan. Sertifikat ini diverifikasi oleh lembaga internasional yaitu APX TIGRs, sehingga tiap REC dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar internasional.

Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud mengatakan, MRT menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pertama yang sudah menyatakan komitmennya untuk menggunakan energi baru terbarukan (EBT).

"Didukung adanya program REC dari PLN, MRT memutuskan untuk menjadi BUMD pertama yang ikut menyediakan listrik terbarukan melalui REC, dengan jumlah sekitar 10% dari kebutuhan listrik MRT Jakarta di tahun 2022," kata Farchad.

Farchad mengatakan, pihaknya mulai menetapkan utilisasi EBT dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) perusahaan di 2022-2023, yang mana bentuk perwujudannya melalui dua langkah awal, yaitu mendirikan solar charging station di kawasan TOD Dukuh Atas dan penyediaan listrik terbarukan melalui REC. Di mana 10% pasokan listrik MRT berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Ini ekuivalen dengan emisi yang dikeluarkan, mudah-mudahan nggak salah hitung ya pak, sekitar 700-an kendaraan bermotor per tahun, atau 390 ribuan lebih galon BBM. Kira-kira itu ekuivalensi dari upaya yg sedang kita lakukan ini," jelasnya.

Doddy menyampaikan, kerjasama antara pihaknya dengan MRT dalam penyediaan listrik berbasis EBT telah berjalan sejak Juli lalu dengan besaran yang dibelo MRT sekitar 5.000 MWh. Ia berharap, ke depan MRT akan meningkatkan penggunaan EBT hingga 100% dalam ekosistemnya sejalan dengan semakin meningkatnya penggunaan electric vehicle (EV) di Indonesia.


Hide Ads