Komitmen Pertamina Dukung NZE dengan Decarbonization Initiatives

Komitmen Pertamina Dukung NZE dengan Decarbonization Initiatives

Dea Duta Aulia - detikFinance
Sabtu, 12 Nov 2022 10:14 WIB
SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Daniel S Purba, dalam Asean Panel Discussion di COP 27, di Sharm el-Sheikh, Mesir pada  (11/11/2022).
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) mendukung penuh upaya Pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero emission di tahun 2060. Dukungan tersebut diwujudkan melalui program decarbonization initiatives yang saat ini dimiliki Pertamina.

SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Daniel S Purba mengatakan langkah itu merupakan salah satu wujud dari tanggung jawab untuk menyediakan energi bagi Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan negara yang memiliki kebutuhan energi cukup tinggi. Hal itu diungkapkan olehnya saat Asean Panel Discussion di COP 27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, Jumat (11/11).

"Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai net zero emission di tahun 2060, karena itu Pertamina sebagai BUMN mendukung penuh komitmen ini. Pertamina saat ini telah memiliki juga mengembangkan program yang jelas untuk mendukung ini, sehingga diharapkan dapat mencapai net zero emission di tahun 2060, bahkan jika memungkinkan lebih cepat seperti di tahun 2050," kata Daniel dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan pihaknya melihat transisi energi sebagai kesempatan yang baik untuk membangun green business. Sehingga mampu memastikan perusahaan agar tetap dan bertumbuh seiring dengan upaya mencapai net zero emission commitment dengan program decarbonization.

"Pertamina merespons dengan menyiapkan decarbonization plan khususnya untuk bisnis existing business, misalkan dengan reduce flaring, menggunakan energi terbarukan di semua aktivitas kami baik di upstream, production site, shipping transportation bahkan battery," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia menuturkan dalam aspek ESG berdasarkan Sustainalytics yakni rating agency ESG yang sudah melakukan assessment kepada Pertamina. Ia menuturkan Pertamina tengah berada di level medium risk dan berada di posisi nomor dua kategori the best ESG score di oil and gas industry.

Daniel menilai berbagai negara di Asean memiliki potensi sumber daya cukup besar, seperti halnya untuk memproduksi LNG dan gas. Adapun negara yang memiliki potensi besar untuk memproduksi tersebut yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.

Ia turut menyoroti salah satu potensi lain yang dimiliki Indonesia adalah dalam aspek natured based solution,dimana Indonesia memiliki banyak potensi hutan. Juga potensi untuk melakukan CCUS pada lapangan yang sudah di abandoned maupun tengah mengalami depletion.

"Kolaborasi bisa menjadi ide yang baik, karena setiap negara memiliki posisi dan potensi berbeda hal ini diharapkan bisa meng-established carbon market di wilayah ASEAN, hal ini membutuhkan langkah nyata dari semua pihak agar dapat benar-benar berkolaborasi bersama mendukung net zero emission," tutupnya.

(akd/ega)

Hide Ads