Jepang Cari 'Jodoh' buat Inpex Garap Masela, Pertamina Dilirik

Jepang Cari 'Jodoh' buat Inpex Garap Masela, Pertamina Dilirik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 26 Nov 2022 09:30 WIB
Infografis asing kuasai 3 blok migas RI
Ilustrasi blok migas/Foto: Infografis detikcom/Fuad Hasim

Di sisi lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proyek pengembangan migas di Blok Masela mengalami keterlambatan. Menurutnya, untuk mempercepat pengembangan di Masela regulator hulu migas mesti memberikan insentif yang menarik bagi investor.

Airlangga menilai kebutuhan insentif baik fiskal maupun non fiskal perlu dibahas secara dalam antara pemangku kepentingan dan investor. Dia pun meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mempertimbangkan sarannya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita melihat beberapa proyek termasuk misalnya proyek masela ini kelihatannya juga mengalami keterlambatan. Bila dipandang belum cukup mendorong pertumbuhan industri migas, tentu bisa dibuka kemungkinan untuk melihat apakah regulasi-regulasi yang ada cukup efektif dalam mendorong (investasi), bila belum efektif tentu perlu dilakukan revisi-revisi ke arah perbaikan," papar Airlangga dalam agenda yang sama pada Kamis (24/11/2022).

Menurutnya, peningkatan produksi migas di dalam negeri sudah menjadi target banyak pihak sejak bertahun-tahun yang lalu. Hanya saja, target lifting migas 1 juta barel minyak per hari tidak pernah tercapai. Malah saat ini produksinya terus menurun.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu perlu ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh SKK Migas agar situasi iklim investasi maupun insentifnya bisa lebih baik di samping itu juga mendorong transisi energi yang mengarah pada energi baru terbarukan," ungkap Airlangga.


(hal/hns)

Hide Ads