Kontrak Vale Indonesia Habis 2025, Luhut Bilang Begini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 28 Nov 2022 10:35 WIB
Foto: Peresmian Area Pertambangan Vale (Shafira Cendra Arini/detikcom)
Polamaa -

Kontrak karya perusahaan produsen nikel, PT Vale Indonesia Tbk disebut-sebut akan habis pada Desember 2025 mendatang. Namun hingga saat ini, perusahaan yang beroperasi di Pulau Sulawesi itu masih belum mengajukan perpanjangan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perkiraannya keputusan menyangkut perpanjangan kontran ini akan diselesaikan di 2023 mendatang.

"Saya kira kita pengen putuskan itu tahun depan," kata Luhut, kepada media di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Minggu (27/11/2022).

Oleh karena itu, Luhut akan mengusulkan agar 100 ribu hektar lahan konsesi Vale Indonesia saat ini untuk tidak diganggu, hingga kontrak tersebut berhasil diperpanjang.

"Jadi ini saya akan usulkan jangan diganggu yang 100 ribu hektar ini,"tegasnya.

Dalam sesi sambutannya pada acara seremonial Ground Breaking Blok Pomalaa beberapa jam sebelumnya, Luhut sempat memuji soal pengolaan lingkungan sekitar tambang Vale Indonesia. Ia bahkan sampai terkejut, melihat danau di sana jauh lebih jernih dari air Danau Toba.

"Dan saya pikir ini kerjasama Pemda dengan Vale Indonesia yang luar biasa. Jadi kita harus tunjukkan ke dunia bahwa bangsa ini bangsa besar," kata Luhut.

"100 ribuan hektar biarkan di situ.
Dan ini menjadi showcase kita kepada dunia, bagaimana Indonesia mampu menjaga keseimbangan alam sambil berproduksi dengan baik," ucapnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Resmikan Pembangunan Pabrik Nikel di Pomalaa, Luhut: Ini Showcase Kita






(dna/dna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork