Kebijakan Pemerintah Dinilai Bantu Capai Target Investasi Hulu Migas

Angga Laraspati - detikFinance
Selasa, 06 Des 2022 23:15 WIB
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Investasi di Indonesia pada sektor hulu migas dalam dua tahun terakhir mengalami lonjakan besar. Pada tahun 2021, nilai investasi di hulu migas menurut catatan SKK Migas sebesar US$ 10,8 miliar, sementara tahun 2022 investasi diproyeksikan mencapai US$ 13,2 miliar atau naik lebih dari 20%.

Bila dilihat dari melonjaknya harga minyak dan gas (migas) dunia dalam dua tahun terakhir yang tidak serta merta menaikkan investasi di sektor hulu migas. Berdasarkan hasil riset Rystad Juli 2022, tahun ini nilai investasi migas global diperkirakan hanya tumbuh 5% dibandingkan tahun 2021.

Riset tersebut juga mengungkapkan sebagian besar investor migas global menggunakan hasil keuntungan dari lonjakan harga migas selama dua tahun terakhir untuk melunasi pinjaman dan membayarkan dividen kepada pemegang saham.

Total pelunasan pinjaman perusahaan-perusahaan migas global sampai Juli 2022 mencapai US$ 64 miliar. Adapun alokasi dana yang digunakan untuk membayarkan dividen sebesar US$ 54 miliar.

Di Indonesia sejumlah international oil company seperti Petronas Carigali telah memenangkan lelang atas wilayah kerja (WK) migas North Ketapang, tahun ini. Sementara British Petroleum (BP) menjadi pemenang lelang atas WK Agung I dan Agung II.

Petronas Carigali tahun lalu berhasil menemukan hidrokarbon berupa minyak dengan lajur alir awal sekitar 2.100 barel minyak per hari (bph) di WK North Madura II.

Melihat hal tersebut, pengamat Ekonomi Energi Universitas Indonesia Berly Martawardaya menyatakan sebagian besar cadangan migas yang proven dan unexploited, baik onshore maupun offshore di Indonesia berada di kawasan timur.

"Ini memerlukan biaya penggalian dan operasi tinggi, sehingga kepastian hukum untuk investasi migas sangat penting," kata Berly dalam keterangan tertulis, Selasa (6/12/2022).

Menurut dia, revisi undang-undang migas merupakan salah satu langkah strategis yang mendesak dilakukan di luar upaya proaktif pemerintah untuk menggaet investor.

Investasi migas masuk dalam kategori jangka panjang dengan tenor rata-rata lebih dari 20 tahun, sehingga hasil yang diperoleh tidak bisa dinikmati secara cepat.

Klik halaman selanjutnya >>>




(ncm/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork