Rencana Pemerintah Tebar Rice Cooker Gratis Bisa Bikin Konsumsi LPG Turun?

Rencana Pemerintah Tebar Rice Cooker Gratis Bisa Bikin Konsumsi LPG Turun?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 09 Des 2022 11:08 WIB
Multi Cooker On Kitchen Counter With Onions, Garlic, Cooking Oil And Cutting Board
Foto: Getty Images/iStockphoto/onurdongel
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membagikan 680 ribu unit penanak nasi atau rice cooker ke masyarakat. Diperlukan dana Rp 300 miliar untuk program ini, meskipun anggarannya belum disetujui Kementerian Keuangan.

Adapun bantuan ini bertujuan untuk pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik, dan penghematan biaya memasak bagi masyarakat. Lantas, apa masyarakat benar membutuhkan rice cooker gratis?

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan berpendapat, jika yang disasar adalah masyarakat dengan golongan listrik 450 VA dan 900 VA, maka kebijakan ini perlu. Namun program ini tidak akan menurunkan konsumsi LPG secara signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"LPG kan tidak khusus memasak nasi, masak yang lain juga. Jadi apakah ini mengurangi penggunaan LPG, saya kira nggak akan terlalu banyak. Karena memasak nasi nggak butuh banyak LPG. Tapi memang berkurang (konsumsi LPG) iya," katanya kepada detikcom, Jumat (9/12/2022).

Dalam perhitungannya, ada kemungkinan konsumsi LPG hanya berkurang sekitar 3 kg per rumah tangga per bulan. Selain itu konsumsi listrik juga akan naik.

ADVERTISEMENT

"Kalau diberikan ke yang 450 VA dan 900 VA, tidak perlu meningkatkan daya. Kan rice cooker nggak terlalu besar listriknya. Tapi (konsumsi) listrik pasti ada peningkatan. Ada 600 ribuan rumah tangga dapat bantuan ini," jalannya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Dr Fahmy Radhi menilai pembagian rice cooker tidak begitu tepat untuk dianggap sebagai upaya menggantikan gas LPG 3 kg. Menurutnya, penggunaan rice cooker tidak dapat menggantikan LPG 3 kg sama sekali.

Ia menjelaskan, fungsi rice cooker untuk menanak nasi, sedangkan memasak lauk dan lainnya masih menggunakan kompor gas dengan LPG 3 kg.

Untuk itu, jika dikaitkan dengan upaya untuk mengurangi dan menggantikan LPG 3 kg, maka wacana pembagian rice cooker tidak efektif.

Ia mengatakan, pembagian rice cooker ini bertujuan mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta menghemat biaya memasak nasi bagi masyarakat.

"Sebagai bagian dari diversifikasi penggunaan energi bersih yang menggunakan listrik, pembagian rice cooker gratis cukup tepat," kata Fahmy.

(dna/dna)

Hide Ads