Kejar Target Nol Emisi, MIND ID Reforestasi 17.267 Ha Eks Area Tambang

Kejar Target Nol Emisi, MIND ID Reforestasi 17.267 Ha Eks Area Tambang

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Jumat, 09 Des 2022 19:19 WIB
Sejumlah petugas PT Freeport Indonesia tengah melakukan penanaman sebagai upaya reklamasi bekas lahan tambang di kawasan Grasberg, Papua.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Holding BUMN bidang pertambangan, MIND ID, menyiapkan sejumlah strategi dalam rangka mencapai target net zero emission tahun 2060. Strategi tersebut sekaligus untuk menekan emisi karbon hingga 20% pada 2030.

Salah satunya melalui penghutanan kembali (reforestasi) kawasan bekas tambang. Menurut Direktur Hubungan Kelembagaan Dany Amrul Ichdan, target mengurangi emisi karbon tidak akan terlepas dari reforestasi. Sebab upaya reforestasi memiliki dampak signifikan untuk menuju target nol emisi.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama media di Teakyard Resto Solo, Kamis (8/12) kemarin. Forum ini mengangkat tema 'Refleksi Industri Pertambangan untuk Indonesia yang Lebih Baik'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut dia menjelaskan sampai dengan tahun 202, MIND ID sudah merealisasikan program reforestasi di 17.267 hektare (Ha) dari total area tambang MIND ID.

"Reforestasi ini adalah instrumen terbanyak dan terbaik untuk menyerap karbon, sehingga kontribusinya sangat besar untuk menurunkan emisi karbon. Dari 17.267 hektare lahan yang kami reforestasi kami perkirakan sudah bisa menyerap 195.000 nilai karbon," kata Dany dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12/2022).

ADVERTISEMENT

Dia menyebut reforestasi akan disertai strategi lain guna memperkuat tercapainya peta jalan menuju net zero emission, antara lain meningkatkan penggunaan gas bumi sebesar 40%-50% dari 2021 hingga 2030. Selain itu juga fokus pada pemanfaatan pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan atau ramah lingkungan.

Dany mengungkapkan langkah MIND ID sejalan dengan kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir dalam program dekarbonisasi. Diketahui, Erick mendorong inisiatif strategis untuk mendukung upaya dekarbonisasi menuju Indonesia net zero emission tahun 2060.

Adapun target tersebut terus dikejar dengan mempersiapkan tiga program simultan. Pertama, Renewable Development melalui Energy Transition Mechanism (ETM). Kedua, pengembangan EV Ecosystem. Ketiga, Green Industrial Cluster.

Ekosistem Kendaraan Listrik

Di sisi lain, Dany menuturkan MIND ID merupakan holding dari Indonesia Battery Corporation (IBC) yang memimpin pengembangan ekosistem kendaraan listrik Tanah Air. MIND ID melalui IBC mendorong produksi baterai kendaraan listrik sendiri, sehingga membantu mengoptimalkan hilirisasi pemanfaatan aluminium dan nikel di Indonesia.

"Roadmapnya pada 2021-2023 IBC fokus pada pengembangan prototype baterai untuk motor listrik. Kemudian pada 2027, ekspansi kapasitas produksi baterai EV, hingga kemudian pada 2030 IBC sudah harus menguasai teknologi baterai," terang dia.

Sebelumnya Erick Thohir pernah menyinggung terkait langkah Kementerian BUMN dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Pertama yaitu penyiapan bahan baku untuk industri baterai EV, menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur EV, dan investasi secara massif untuk Stasiun Pengisian Daya [PLN].

Klik halaman selanjutnya >>>

Pengembangan STP

Sejurus dengan FGD tersebut, Dany mengemukakan Solo bisa menjadi kota tempat pengembangan research and development (RnD) teknologi bidang pertambangan. Tepatnya di Solo Technopark (STP) dengan didukung oleh MIND ID.

"Solo punya STP. STP bisa menjadi pusat inkubasi bisnis kita, dan STP bisa menjadi pusat RnD teknologi tambang, teknologi zero emisi, green energy, green building, ataupun riset dekarbonisasi bisa pakai di STP," papar Dany.

Dikatakannya, STP juga bisa menjadi pusat inkubasi pengembangan bisnis untuk mitra binaan industri tambang termasuk MIND ID.

"Karena UMKM binaan kami tidak hanya yang berlokasi di lokasi tambang tapi juga di seluruh Indonesia. Makanya kita harus berfikir holistik, Solo punya STP yang bisa mengambil peran untuk industri tambang dan itu bisa dimulai dari hal kecil," tuturnya.

Dia mengungkapkan MIND ID berupaya meningkatkan pemberdayaan UMKM lokal sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. Diketahui sampai saat ini, Grup MIND ID telah membina ribuan UMKM untuk bisa naik kelas. Mereka berasal dari berbagai sektor, seperti 3.339 UMKM di bidang perdagangan, 879 UMKM di bidang jasa, 625 mitra binaan di sektor industri, 881 mitra binaan di bidang pertanian, peternakan sebanyak 637 mitra, dan perkebunan 209 mitra binaan.

"Kami bina mereka agar naik kelas, ukurannya apa? Market share naik, kinerja keuangan membaik, teknologi membaik, termasuk pasar tambah baik," ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, MIND ID juga meluncurkan buku 'Membangun Peradaban Kumpulan Kisah Inspiratif tentang Keberlanjutan' baru-baru ini. Dalam buku tersebut dituliskan kumpulan perjalanan sukses UMKM mitra MIND ID hingga bisa go global.

"Banyak yang from the big zero menjadi excellent operation, dari kearifan nasional bahkan naik dengan kearifan global," tuturnya.

"Pengembangan UMKM ini dilakukan MIND ID tidak hanya sekadar bentuk pelatihan, tetapi juga bantuan pendanaan, dan offtaker, atau menjadikan mereka UMKM menjadi bagian terpenting dari rantai pasok MIND ID. Ini bentuk tanggung jawab kita kepada mereka," tukasnya.


Hide Ads