Pabrik Canggih Peleburan Timah Operasi 2023

Pabrik Canggih Peleburan Timah Operasi 2023

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 22 Des 2022 22:00 WIB
Penghasil Timah
Foto: Ilustrasi pabrik timah (Denny Pratama/detikcom)
Jakarta -

PT Timah Tbk siap mengoperasikan teknologi peleburan Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace pada awal tahun 2023. Proyek Ausmelt merupakan proyek strategis di Holding Industri Pertambangan MIND ID.

Pembangunan TSL Ausmelt Furnace merupakan bentuk transformasi teknologi peleburan yang dilakukan PT Timah Tbk. Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Oktober lalu, ia menyampaikan tentang pentingnya kehadiran TSL Ausmelt Furnace sebagai upaya mendorong hilirisasi dalam konteks ketersediaan mineral timah sebagai komoditas.

Untuk bersaing dengan industri pertambangan timah dunia, TINS harus efisien secara cost produksi sehingga penggunaan teknologi menjadi hal yang dibutuhkan. Pembangunan TSL Ausmelt Furnace sendiri adalah strategi PT Timah Tbk untuk menjawab tantangan, khususnya dalam memaksimalkan konsentrat timah kadar rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan TSL Ausmelt Furnace, diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40% Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun. Tak hanya itu, TSL Ausmelt Furnace lebih ramah lingkungan karena dilengkapi dengan Hygien Sistem dan Waste Water Treatment.

Direktur Utama PT Timah Tbk, Achmad Ardianto mengatakan, saat ini TSL Ausmelt Furnace sudah menyelesaikan tahapan hot commisioning. Untuk tahun pertama, kapasitas produksi TSL Ausmelt Furnace baru akan digunakan 50 persen. PT Timah Tbk masih mengoptimalkan tanur reverbratory furnace yang dimiliki perusahaan.

ADVERTISEMENT

"Hari ini telah kita lakukan Hot Commissioning dan berhasil menghasilkan logam timah berkadar 99%. Berikutnya akan disegerakan untuk production rump - Up dan performance test. TSL Ausmelt Furnace akan disiapkan untuk beroperasi di 2023, untuk tahun pertama kapasitas produksinya akan dimaksimalkan 50% dulu. Namun, 50% dari Ausmelt ini sudah memenuhi 65% dari rencana produksi tahun depan," kata Achmad dalam keterangan tertulis, Kamis (22/12/2022).

Achmad mengatakan, tujuan transformasi teknologi pengolahan ini untuk optimalisasi teknologi, peningkatan kapasitas, efisiensi produksi dan keselamatan serta kesehatan lingkungan. Saat ini kata dia, TINS terus mengoptimalkan persiapan operasional TSL Ausmelt Furnace dengan menyiapkan SDM, sistem operasi yang andal dan bahan baku.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Beroperasinya TSL Ausmelt Furnace juga menjadi babak baru dalam sejarah peleburan PT Timah Tbk. Sistem kerja TSL Ausmelt Furnace yang serba automasi menyebabkan pola dan budaya kerja yang ikut berubah. Sehingga peningkatan kompetensi SDM menjadi faktor penting untuk dilakukan agar transformasi teknologi ini berjalan sesuai rencana.

"Tujuan utama kenapa ausmelt dibuat mendapatkan proses peleburan yang efisien dengan teknologi terkini. Sehingga kita bisa menekan biaya peleburan timah dan mendapatkan recovery lebih baik dengan feed yang berbeda karakteristik," katanya.

TINS kata dia tetap optimis menghadapi tahun 2023, meski kondisi pasar global masih dihantui ketidakpastian, namun timah sebagai salah satu bahan baku produk elektronik masih dibutuhkan. Perseroan juga telah menyiapkan strategi di tahun 2023 yakni dengan terus fokus membenahi fundamental bisnis perusahaan, seperti optimalisasi produksi, melakukan efisiensi di seluruh bisnis, mengembangkan usaha, dan mengoptimalkan kinerja anak perusahaan.

"Efisiensi dilakukan semaksimal mungkin di seluruh proses bisnis usaha guna menekan beban biaya. Sehingga jika harga menunjukkan trend menurun perusahaan tetap survive. Sebagaimana arahan Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir bahwa efisiensi harus dilakukan untuk menjadikan perusahaan lebih kuat dan mampu bersaing." ucap Achmad.

Halaman 2 dari 2
(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads