Presiden Rusia Vladimir Putin melarang ekspor minyak ke negara-negara yang menyepakati batasan harga minyak. Negara-negara itu tergabung dalam kelompok G7, ditambah Australia dan Uni Eropa.
Batas harga yang ditetapkan oleh negara G7 yakni tidak boleh lebih dari US$ 60 per barel. Kesepakatan batas harga itu mulai berlaku sejak 5 Desember 2022.
Anggota negara G7 terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Melihat hal itu, Rusia langsung mengeluarkan pelarangan bagi perusahaan minyaknya untuk ekspor pasokan minyak ke negara-negara tersebut. Larangan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Rusia.
Mengutip dari BBC, Rabu (28/12/2022) keputusan tersebut Putin mengatakan larangan itu akan berlaku selama lima bulan dari 1 Februari hingga 1 Juli 2023.
Sebenarnya, negara barat diketahui merupakan pengimpor minyak terbanyak dari Rusia. Tetapi tujuan dari batasan harga minyak mentah ini untuk merusak ekonomi Rusia. Intinya mencegah pendapatan dari minyak dimanfaatkan Rusia untuk terus menyerang Ukraina.
Merespon kebijakan yang dikeluarkan negara G7, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan batasan harga itu sebagai gagasan lemah. Menurutnya itu tidak cukup untuk merusak ekonomi Rusia.
Sementara harga minyak mentah saat ini sekitar US$ 80 per barel. Turun jauh dari puncak di atas US$ 120 per barel pada bulan Maret dan Juni.
Lihat juga video 'Putin Ngaku Siap Berdialog soal Invasi, Tapi Ditolak Oleh Ukraina':