Sempat Langka, Segini Pertalite yang 'Diminum' Masyarakat Selama 2022

Sempat Langka, Segini Pertalite yang 'Diminum' Masyarakat Selama 2022

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 30 Des 2022 17:25 WIB
PT Pertamina (Persero) sudah siap untuk menjual produk bensin terbarunya yakni Pertalite. Bensin RON 90 ini akan dijual pertamakali di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta pada Jumat (24/7/2015) mendatang. Petugas beraktivitas di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Selasa (21/7/2015). Pada Jumat (24/7/2015) mendatang, SPBU ini siap menjual Pertalite RON 90.  Hasan Al Habshy/detikcom.
Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta -

Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) menyampaikan capaian dan kinerja penyaluran bahan bakar minyak (BBM) selama 2022. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati di Kantor BPH Migas, Jumat (30/12/2022).

Ericka mengatakan, setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, mobilitas masyarakat pun mulai menunjukkan peningkatan sehingga konsumsi BBM pun berangsur-angsur meningkat. Akhirnya per 1 Oktober kemarin, pihaknya menetapkan penambahan kuota untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) dan BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).

"Kuota minyak Solar meningkat 15,22% dari kuota sebesar 15,1 juta Kl yang ditetapkan pada awal tahun menjadi 17,83 juta Kl. Kemudian kuota minyak tanah meningkat 1,042%, dari 0,48 juta Kl menjadi 0.485 juta Kl. Kemudian kuota Pertalite meningkat cukup signifikan yaitu 30%, dari 23,05 juta Kl awal tahun jadi 29,91 juta Kl," ujar Erika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari kuota yang telah ditetapkan tersebut, Erika pun melaporkan penyalurannya hingga 28 Desember kemarin. Yang pertama untuk BBM JBKP jenis Pertalite, telah tersalurkan atau 'diminum' masyarakat sebanyak 29,23 juta Kl atau 97,73% dari total kuota 29,91 juta Kl.

"JBT jenis minyak Solar sebesar 17,47 juta Kl atau 97,98%, dari total kuota 17,83 juta Kl. Kemudian minyak tanah telah tersalurkan sebesar 0,485 juta Kl atau 100% dari kuotanya," katanya.

ADVERTISEMENT

Erika mengatakan, sebagai bagian dari tugas BPH Migas, pihaknya telah melakukan verifikasi volume konsumsi BBM kepada Kementerian Keuangan untuk dapat dimintakan subsidinya. Namun dari verifikasi ini, terdapat koreksi terhadap volume JBT minyak solar sebesar 20.086,467 kl.

"Sampai November telah dilakukan koreksi sebesar 20.086,467 kl atau kurang kelebih setara dengan Rp 200 miliar," kata Erika.

(eds/eds)

Hide Ads