Pemerintah saat ini terus mendorong konversi motor bensin ke motor listrik. Dengan motor listrik ini diharapkan bisa menekan emisi dan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Namun bagi masyarakat tentu satu hal yang jadi pertimbangan adalah biaya yang dikeluarkan jika menggunakan motor listrik. Lalu bagaimana perbandingan biaya yang harus dikeluarkan ketika mengendarai motor listrik dengan motor bensin?
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Senda Hurmuzan Kanam menjelaskan rata-rata motor listrik saat ini bisa menjangkau jarak sekitar 40 km-60 km untuk satu kali isi ulang baterai secara penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan biaya berkendara motor listrik untuk menempuh jarak rata-rata sekitar 40 km memerlukan energi listrik rata-rata sebesar 1 kWh.
"Sedangkan dengan motor bensin untuk menempuh jarak 40 Km memerlukan konsumsi BBM sekitar 1 liter Pertalite," kata dia kepada detikcom awal pekan ini.
Senda menjelaskan dengan tarif listrik sebesar Rp 1.450 per kWh, maka dapat di hitung pemakaian per bulan sekitar 25 kWh sekitar Rp 36.250 per bulan.
Sedangkan jika menggunakan Motor bensin selama sebulan akan memerlukan BBM sebesar 25 liter, jika menggunakan Pertalite akan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 250.000 per bulan. Ini tentu di luar biaya beli oli mesin dan oli gardan.
Tapi untuk motor listrik ini harus membeli baterai di awal. Selain itu harus ada penggantian baterai. Karena memang baterai ini memiliki usia 3 tahun - 5 tahun. "Untuk usia baterai tergantung perawatan," jelas dia.
Menurut penelusuran detikcom di marketplace, saat ini harga baterai di kisaran Rp 8,5 juta per unit.
Lihat juga video 'Sudah Masuk 2023, Kapan Subsidi Mobil Listrik Dilaksanakan?':