Blok Migas di Natuna 'Dipepet' Kapal China, SKK Migas Buka Suara

Blok Migas di Natuna 'Dipepet' Kapal China, SKK Migas Buka Suara

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 15 Jan 2023 16:32 WIB
Canberra said a Chinese naval vessel sailing off the northern coast of Australia had shone a laser at one of its surveillance aircraft, which Beijing denied (Handout Australian Defence Force/AFP)
Ilustrasi Kapal China (Foto: Handout Australian Defence Force/AFP)

Nanang menegaskan lapangan migas Tuna menjadi salah satu yang dinyatakan komersial dan dapat memberikan pendapatan bagi pemerintah maupun perusahaan KKKS.

"Yang pasti (Blok Tuna) sudah dinyatakan komersial dan akan memberikan pendapatan bagi kontraktor dan negara," sebut Nanang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan detikcom, Blok Tuna terletak di kawasan timur perairan Natuna, bertetangga dengan Blok East Natuna. Pada 2017 lalu, eksplorasi yang dilakukan Premier Oil berhasil menemukan cadangan minyak di sana. Produksi minyak dari Blok Tuna diperkirakan 7.000-15.000 barel per hari. Selain itu ada cadangan gas sekitar 12,3 miliar kaki kubik.

Desember 2021 lalu, Premier Oil Tuna Bv juga menemukan adanya cadangan migas baru alias harta karun energi di wilayah Laut China Selatan. Temuan ini lah yang membuat Premier Oil Tuna mendapatkan persetujuan POD dari pemerintah.

ADVERTISEMENT

Dalam catatan detikcom, bukan cuma sekali Blok Tuna mengalami masalah dengan China. Saat eksplorasi Premier Oil Tuna Desember 2021 yang lalu menemukan cadangan migas, pihak China protes. Mereka menyatakan wilayah eksplorasi yang dilakukan sudah masuk ke teritorial negaranya dan meminta Indonesia ataupun perusahaan KKKS migas menghentikan pengeboran yang dilakukan.

Dalam catatan detikcom, hal ini dilaporkan Reuters pada 1 Desember 2021. Disebutkan ada satu surat dari diplomat China kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia yang meminta Indonesia menghentikan pengeboran di rig lepas pantai karena diklaim berada di dalam wilayah China.


(hal/dna)

Hide Ads