Nego Pertamina & Shell soal Blok Masela Ditargetkan Beres Bulan Depan

Nego Pertamina & Shell soal Blok Masela Ditargetkan Beres Bulan Depan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 01 Feb 2023 21:51 WIB
Kantor Pertamina
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) dipastikan menggantikan Shell yang sebelumnya memegang Participating Interest (PI) 35% di Blok Masela. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan hingga saat ini proses masih terus berjalan.

Ditargetkan pada kuartal I 2023 ini proses tersebut bisa rampung.

"Diharapkan Q1 ini sudah ada deal dari Pertamina dengan Shell dan nanti yang lain-lain kayak Petronas, dan namanya CNOOC, grupnya PetroChina, itu yang offshore yang CNOOC. Kalau PetroChina itu basisnya onshore. CNOOC juga berminat, nanti tinggal mereka-mereka yang bicara dengan Pertamina," kata Dwi, saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (01/02/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya CNOOC, Dwi mengatakan, perusahaan energi asal Abu Dhabi, Mubadala juga tertarik menggarap blok yang berlokasi di Maluku itu. Sementara menyangkut progres dari kesepakatan antara Shell dengan Pertamina, Dwi mengatakan, saat ini tahapannya masih di non binding offer.

"Kan kemarin-kemarin non binding offer ya, negosiasi. Kemudian ada non binding offer yang sudah mendekati. Nah ini kalau nggak salah di bulan Maret akan ada binding offer," terang Dwi.

ADVERTISEMENT

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji juga telah menyampaikan informasi serupa. Ia menyebut, proses lanjutan sedang disiapkan.

"Proses lanjut, artinya keduanya ada kata yang sepakat untuk dilanjutkan proses lebih jauh yaitu binding offer," katanya.

Namun, Tutuka tak menyebut nilai yang ditawarkan. "Nggak boleh, itu rahasia," ujarnya.

Saat ditanya apakah Pertamina akan mengambil hak partisipasi 35% yang dilepas Shell di Blok Masela, Tutuka mengatakan hal itu tergantung dari proses binding offer.

"Kita tunggu binding offer nih, kalau dua-duanya oke di situ," ujarnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Rencana Shell melepas hak partisipasinya di blok Masela tersebut pun mulai terdengar pada tahun 2020. Shell menggenggam hak partisipasi 35% di Masela, sementara Inpex menggenggam 65%.

Pertamina dan Petronas pun dikabarkan akan masuk ke Blok Masela, mengisi kekosongan posisi Shell. Pada kala itu, Dwi menjelaskan, ketika Shell akan melepas proyek ini, maka porsinya terlebih dahulu mesti ditawarkan ke Inpex. Negosiasi pun berjalan, tapi Inpex memutuskan tidak mengambil porsi Shell.

"Setelah tidak deal ambil alih ini maka Shell melakukan bidding tender secara terbuka ada beberapa yang waktu itu tertarik masuk mempelajari dan sebagainya," kata Dwi dalam rapat dengan Komisi VII, 16 November 2022 lalu.

Dwi juga menambahkan, posisi terakhir Inpex mencoba membangun kolaborasi strategis dengan Pertamina sebagaimana arahan pemerintah.

"Dan Pertamina sudah melakukan data room studi dan dijanjikan oleh Pertamina untuk November ini menyampaikan namanya non by name offer kepada Shell. Kami sedang menunggu itu," ujarnya.

Dwi juga mengatakan, pada saat yang sama Petronas juga menyatakan minat untuk masuk ke Proyek Masela. Menurutnya, jika memungkinkan Petronas akan bekerjasama dengan Pertamina untuk menggantikan Shell.


Hide Ads