Pemerintah tengah mendorong hilirisasi mineral, salah satunya melalui pembangunan smelter. Namun, pembangunan smelter ini menghadapi sejumlah tantangan.
Dalam paparannya, Staf Khusus Menteri ESDM Irwandy Arif menyebut kendala pembangunan smelter menyangkut pendanaan dan pasokan energi. Pendanaan terkait kesiapan dan kerja sama industri.
Sementara, terkait pasokan energi ada dua pilihan, yakni memakai listrik PLN atau membangun pembangkit sendiri. Irwandy mengatakan, sebenarnya pemerintah telah memfasilitasi pelaku industri untuk bertemu dengan bank dan PLN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah sebenarnya sudah melakukan upaya-upaya mengumpulkan mereka, mengundang mereka ke Sentul untuk temukan langsung ke bank dan PLN untuk berunding untuk bisa melihat kira-kira peluangnya ada di mana," katanya dalam acara bertema Creating Good News for a Better Minerals Sector yang digelar Energy and Mining Editor Society (E2S), Jakarta, Rabu (8/3/2023)
Kendala selanjutnya mencakup masalah pembebasan lahan. Lalu, ada juga kendala soal perizinan smelter.
"Pembebasan kita lihat memang harus dilakukan pendekatan sosial yang baik, kemudian ada business to business untuk misalnya penggantian tanah dan sebagainya atau sewa dan sebagainya," ujarnya.
"Perizinan pemerintah berusaha untuk mempercepat ini, oleh karena itu selalu ada rapat-rapat koordinasi antarkementerian," tambahnya.
Tak cuma itu, kendala pembangunan smelter mencakup isu lain yakni terkait kedatangan alat, tenaga kerja asing, teknologi, dan lain-lain. "Saya kira ini hal-hal yang harus kita atasi bersama," ujarnya.
(acd/ara)