Sebagai Generation Company terbesar di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power me inisiasi pengembangan pembangkit listrik energi hijau dan bersih sebesar 7 Giga Watt dengan mengajak mitra strategis untuk menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan.
Langkah konkret ini merupakan upaya korporasi dalam mendukung Pemerintah untuk mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025.
Dihadiri secara online oleh Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo serta hadir secara langsung Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementrian Perindustrian RI, Eko Agus Nugroho dan Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra beserta jajaran BOD PLN IP.
"Saya sangat mengapresiasi PLN IP, telah mengundang investor untuk berpartisipasi dalam percepatan energi terbarukan di Indonesia, diharapkan dapat menjamin pasokan listrik untuk kebutuhan industri di Indonesia sekaligus untuk mendukung pengembangan industri lokal khususnya yang berkaitan dengan penyediaan peralatan pembangkit listrik," ujar Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementrian Perindustrian RI, Eko Agus Nugroho.
Sementara itu Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo yang hadir secara online dalam kegiatan Pre-Bid Conference Proyek Hijaunesia 2023 bertajuk Investment Opportunity for Renewable Energy Projects mengutarakan dukungannya terhadap gebrakan yang diinisiasi Sub Holding PLN IP.
"Pada prinsipnya PT PLN (Persero) sebagai Holding mendukung Proyek Hijaunesia 2023 ini dengan total 13 proyek dimana 12 proyek solar pv dan 1 proyek tenaga angin, saya berharap forum ini dapat menjadi contoh aksi nyata percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia dan berkontribusi pada upaya global untuk dunia yang lebih hijau," jelas Hartanto.
Bersambung ke halaman seanjutnya.
(hal/dna)