ESDM Soroti Pasokan Listrik di Batam

ESDM Soroti Pasokan Listrik di Batam

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 26 Mei 2023 16:09 WIB
Pembangkit listrik PLN Batam (Foto: Dok PLN)
Pembangkit listrik PLN Batam. Foto: Dok PLN
Jakarta -

Batam mengalami krisis tenaga listrik. Dirjen Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu mengatakan saat ini wilayah yang mendapatkan otonomi khusus untuk kelistrikan itu mengalami kekurangan listrik.

Menurutnya cadangan daya pembangkit listrik di salah satu kota dari Provinsi Kepulauan Riau itu makin menipis. PLTU Tanjung Kasam yang dapat membangkitkan daya listrik senilai 55 megawatt baru saja keluar dari sistem kelistrikan Batam.

"Mungkin di beberapa hari ini bisa merasakannya listrik Batam seperti apa, kita terbuka aja nggak perlu ditutup-tutupi. Tanjung Kasam keluar minggu lalu, 55 megawatt membuat reserve margin menipis," ungkap Jisman dalam agenda Diseminasi RUPTL PLN Batam 2023-2032 yang disiarkan virtual, Jumat (26/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jisman sempat menjelaskan PLN Batam memiliki hak Khusus sebagai pemegang wilayah usaha kelistrikan khusus di Batam. PLN Batam menurutnya menjadi pihak yang harus menjamin keandalan listrik di Batam.

Kondisi kelistrikan di Batam saat ini, menurut Jisman, sudah tidak sehat. Saking kurangnya pasokan listrik yang ada, Jisman bercerita PLN Batam sampai harus meminta masyarakat atau industri di Batam yang memiliki genset untuk mengaktifkan mesinnya.

ADVERTISEMENT

"Kemudian, meminta agar beberapa pelanggan yang ada genset dengan bantuan BBM dari PLN Batam untuk menyalakan genset-nya. Kan udah nggak sehat," tegas Jisman.

Jisman mengingatkan Batam menjadi salah satu kawasan khusus yang diniatkan sebagai penarik investasi bagi Indonesia. Sederet insentif diberikan pemerintah untuk pengusaha di wilayah tersebut.

Namun, kalau sistem kelistrikannya ternyata bermasalah, apalagi sampai krisis seperti yang terjadi sekarang, Jisman khawatir Batam tak akan bisa menarik investasi.

"Batam ini kan dikhususkan untuk menjadi muka kita ke negara luar, kalau energi sedemikian ini, dan terakhir ini sampai hangat naik ke permukaan bahwa energi Batam shortage, kan kurang bagus. Bagaimana orang mau tertarik investasi," ungkap Jisman.

Dia pun meminta agar PLN Batam memperbaiki hitungannya dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) agar keandalan dan keterjaminan pasokan listrik bisa dipenuhi di Pulau Batam.

Pihaknya menyarankan agar PLN Batam lebih banyak membangun infrastruktur kelistrikan, mulai dari transmisi hingga pembangunan pembangkit listrik. Catatan tambahannya juga adalah agar pembangkit yang dibangun menggunakan sumber energi ramah lingkungan.

"Ada dua gendangnya over capacity atau defisit, kita mau pilih mana? Saya pikir listrik harus di depan, maka sediakan infrastruktur dan ubah paradigma itu, industri itu kan akan masuk. Sedangkan kalau bangun listrik terakhir, pembangkit bukan 2-3 bulan. Kalau PLTU 4 tahun, apalagi PLTA 7 tahun, belum kalau ada persoalan perizinan," papar Jisman.

(hal/das)

Hide Ads