Ternyata... Ini Biang Kerok Harga Batu Bara Anjlok

Ternyata... Ini Biang Kerok Harga Batu Bara Anjlok

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 15 Jun 2023 20:51 WIB
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target produksi batu bara 2022 mencapai 663 juta ton yang diperuntukkan untuk konsumsi domestik/domestik market obligation (DMO)  sebesar 165,7 juta ton sedangkan sisanya 497,2 juta ton akan mengisi pasar ekspor. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Jakarta -

Harga batu bara belakangan ini turun. Bahkan, menurut Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail penurunannya mencapai 60% atau dalam catatanya sudah di angka US$ 132.

"Memang harga batu bara ini sangat dipengaruhi kondisi geopolitik dunia, fluktuatif sampai dengan hari turun sudah banyak sekali, hampir 60% kemarin itu US$ 132 turun jauh," katanya saat ditemui usai RUPST, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).

Melihat penurunan yang tajam itu pada batu bara, Arsal mengatakan telah menyiapkan antisipasi agar hal tersebut tidak berpengaruh besar ke perusahaan. Kemudian, ia berharap harga batu bara tidak turun telalu jauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PT BA tentunya mengantisipasi dengan kalau harga cenderung turun kita sudah menyiapkan staretgi-strateginya mudah-mudah turun tidak terlalu dalam, proyeksi tidak jauh-jauh. Kita sudah menyiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan PT BA agar return tetap positif," jelasnya.

Sebagai informasi, harga batu bara termal global tahun ini di kisaran U$$ 200 per ton. Harga tersebut anjlok setengahnya dari rekor tertinggi di tahun 2022.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Reuters, Jumat (26/5/2023), analis memperkirakan indeks batu bara Newcastle rata-rata sebesar US$ 175-US$ 212 per ton tahun ini. Harga tersebut turun lebih dari 50% dari level tertinggi bulan September di US$ 440.

(ada/hns)

Hide Ads