Emas merupakan sumber daya alam yang potensial dalam meningkatkan perekonomian sebuah negara. Banyak perusahaan tambang tersebar di berbagai negara yang memproduksi ratusan hingga miliaran emas setiap harinya. Ada beberapa tambang emas terbesar di dunia dengan berbagai macam bentuk dan ukurannya hingga jumlah produksinya.
Lantas di mana letak tambang emas terbesar di dunia?
Berikut ini 5 tambang emas terbesar di dunia, salah salah satunya ada di Indonesia yakni tambang Grasberg. Detikfinance sudah merangkum dari berbagai sumber yang bisa kamu simak lebih lanjut berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tambang Emas Terbesar Dunia
1. Nevada Gold Mines (Amerika Serikat)
Tambang emas terbesar di dunia yakni Gold Mines Nevada. Kompleks pertambangan ini menghasilkan 68,5 persen logam mulia. Tambang emas asal Amerika Serikat ini adalah hasil kerja sama dari 2 produsen tambang emas terbesar di dunia yakni Barrick Gold dan Newmont Corporation.
Newmont merupakan perusahaan dengan total produksi emas terbesar di seluruh dunia pada tahun 2021 yang mencapai lebih dari 5,9 juta ons pada seluruh proyek tambang emas yang dimilikinya. Selain itu, mengutip dari barrick.com, Barrick Gold memproduksi emas sebanyak 4,4 juta ons pada tahun 2021 yang membawa perusahaan tersebut menempati posisi ke-2 secara global. Pada tahun 2021 saja, total produksi dari tambang ini sebanyak 3.311.000 ons yang mencakup 2,9 persen total produksi emas di seluruh dunia.
Tambang Emas Nevada mencakup beberapa cadangan emas yang produktif, termasuk Carlin (48,9 MT diproduksi), Cortez (22,8 MT), Turquoise Ridge (14,26 MT), Phoenix (5,5 MT) dan Long Canyon (2,8 MT). Sehingga Amerika Serikat menempati peringkat sebagai negara penghasil emas terbesar keempat di dunia.
2. Grasberg (Indonesia)
Tambang Emas terbesar berikutnya ada di Indonesia tepatnya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah yang bernama Grasberg. Tambang emas dan tembaga ini dimiliki oleh Freeport-McMoRan.
Produksi di Grasberg dilaporkan yakni sekitar 5 juta pon tembaga dan 5.000 ons emas setiap harinya. Grasberg asal Indonesia ini pernah menghasilkan produksi paling besar di dunia di tahun 2001 yakni sebesar 3,5 juta ons. Namun seiring dengan pertambahan usia, tambang emas Grasberg terus menurun.
Anak perusahaan Freeport-McMoRan, PT Freeport Indonesia kini sedang melakukan kegiatan pengembangan jangka panjang yang menurut perusahaan tersebut bisaa berpotensi menghasilkan lebih dari 6 juta ons emas dan 6 miliar pon tembaga antara tahun 2028-2041 nantinya.
3. Olimpiada (Rusia)
Olimpiada merupakan tambang terbuka yang telah berproduksi sejak tahun 1996. Tambang ini letaknya di Olimpiade, Kota Krasnoyarsk, Siberia Timur, Rusia. Perusahaan yang mengelola Olimpiada adalah Polyus Corporation.
Produksi pertama di tambang emas Olimpiada terjadi pada 1996. Tambang ini menghasilkan 1.3Moz emas pada 2018. Kemudian dialihkan ke operasi mesin otonom pada Januari 2019. Tambang emas ini terbukti dan terduga memiliki cadangan sebesar 21 juta ons emas, dan sumber daya terukur dan terindikasi sebesar 48 juta ons.
Polyus diperkirakan akan meningkat pada tahun 2023 karena bijih berkadar tinggi ini akan diproses setelah penambangan zona kaya kandungan emas di lubang Vostochny.
4. Boddington (Australia)
Boddington merupakan salah satu tambang penghasil emas terbesar di Australia. Tambang ini dimiliki sepenuhnya oleh Newmont. Tambang emas terbuka pertama kali beroperasi pada tahun 1987 dengan mengekstraksi bijih oksida dangkal sampai 70 m di bawah permukaan. Produksi komersial dari tambang emas Boddington dimulai pada tahun 2009 dengan perkiraan umur tambang hingga 20 tahun.
Pada tahun 2023 ini produksi Boddington diperkirakan berdampak signifikan pada stabilitas produksi emas. Namun, perusahaan mengumumkan bahwa produksi emas diperkirakan akan menurun pada tahun 2024 dan 2025 karena bijih berkadar lebih rendah.
5. Kibali (Afrika)
Tambang emas Kibali ini tambang emas terbesar di Afrika. Kibali ini letaknya ada di Republik Kongo, Afrika Tengah. Kibali merupakan perusahaan patungan antara (45%), AngloGold Ashanti (45%), dan Societe Miniere de Kilo-Moto (10%). Tambang tersebut mulai berproduksi pada tahun 2013 dan dioperasikan oleh Barrick. Kibali ini memiliki cadangan emas terbukti dan terduga sebesar 4,6 juta ons dan sumber daya emas terukur dan terindikasi sebesar 7,1 juta ons.
Pada bulan Maret 2023, Barrick melaporkan bahwa tahun keempat berturut-turut, eksplorasi lebih dari sekadar menggantikan emas yang ditambang Kibali pada tahun 2022, memperpanjang profil produksi Tingkat Satu tambang hingga tahun 2033.
Demikianlah beberapa informasi dan penjelasan mengenai 5 daftar tambang emas terbesar di dunia. Semoga bisa memberi manfaat dan menjadi referensi dalam ilmu pengetahuan.
(fds/fds)