Masalah pencemaran udara di Jakarta yang menjadi sorotan Presiden Joko Widodo dan Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang saat ini menjabat sebagai Menteri Ad Interim ESDM, mendapatkan tanggapan dari Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral dan Batubara Indonesia, Anggawira. Ia mengungkapkan solusi yang menurutnya krusial untuk segera dilakukan.
"Solusi yang tampak jelas bagi kami adalah mempercepat realisasi program gasifikasi kelistrikan oleh PLN. Terutama konversi pembangkit bertenaga diesel (PLTD) ke gas, terlebih untuk PLTD yang berlokasi di wilayah Jakarta," ujar Anggawira, ditulis Jumat (25/8/2023).
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, ada 47 lokasi gasifikasi pembangkit listrik dengan total volume kebutuhan LNG mencapai 282,93 BBTUD. Dari angka tersebut, 24 pembangkit sudah beroperasi, 3 dalam tahap pengadaan dan konstruksi, sementara 20 lagi masih berstatus sebagai rencana.
Lebih lanjut, Anggawira menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat program ini. "Kami percaya bahwa kunci dari keberhasilan program gasifikasi ini adalah melibatkan banyak pihak. Baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, dan juga masyarakat. Kolaborasi lintas sektor menjadi vital agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang diinginkan."
Selain itu, Anggawira juga menyoroti potensi dana yang berasal dari Joint Energy Transition Partnership (JETP) sebagai sumber pendanaan yang dapat mempercepat realisasi program ini.
"Dana dari JETP dapat menjadi katalis dalam upaya transisi energi ini. Ketersediaan pendanaan yang cukup akan memastikan kelancaran konversi PLTD ke gas serta pengembangan infrastruktur yang mendukung," jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya dana JETP dan kolaborasi lintas sektor, Jakarta dapat segera menghadirkan sumber energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. "Ini bukan hanya soal energi, tapi juga bagaimana kita menjaga kualitas hidup masyarakat di ibu kota," tutup Anggawira.
(fdl/fdl)